Semoga kita tak lagi terbatasi.
Hingga dekat dalam fisik dan hati.
Pengharapan seperti apa ini?
Sebuah ilusi yang memenjarakanku tak henti.
Tersiksa diri dengan bahagia menyelimuti.
Walau sesungguhnya, kamu tak akan termiliki.
Cinta?
Akupun tak tahu persisnya.
Bahkan, tak peduli apa.
Karena semua semu pada pandangan nyata.
Menantimu adalah sebuah kebodohan dunia.
Menunggumu merupakan kemunafikan yang menyiksa.
Kamukah?
Aku tak berani menatap harapan.
Pada pertemuan kita.
Tak berharap cinta.
Atau menjadikannya sebuah status kepastian.
Sebenarnya, kebersamaan yang seperti ini saja.
Jangan beri lebih kembali.
Menghipnotisku beruntun pasti.
Akukah?
Menegaskan kembali.
Sebuah keterikatan hati.
Menelanjangiku pada hari-hari.
Melototiku hingga kuterlemas menanti.
Ah! Aku kini terbudaki.
Pada sebuah lelaki yang tak memberi.
Beriku cinta yang kuingini.
Karena ia telah termiliki.
Kini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ciee galau
BalasHapushaseek.. sedikit merasakan cinta nih.. :)
BalasHapusnugraha : gak kok :p
BalasHapusHerry : banyak jg boleh sih hhee