Aladin dan Yasmin

Sabtu, 23 Februari 2013

"Aku suka banget."
"Apa?"
"Dongeng 1001 malam."
"Kuno."
"Enggak. Apalagi kisah Aladin dan Yasmin."
"Biasa aja."
"Kamu tau kisahnya kan?"
"Tau, tapi gak sepenuhnya."
"Aladin seorang lelaki yang beruntung. Ia mendapatkan lampu ajaib yang berisikan jin baik hati. Yang mampu mengabulkan semua keinginannya. Hingga akhirnya, ia mampu menikahi Yasmin seorang putri kerajaan. So sweet banget."
"Biasa aja."
"Aku mau kamu jadi Aladin dan aku jadi Yasmin."
"Maaf. Aku gak mau."
"Kamu harus jadi Aladin dan aku Yasmin."
"Maaf. Tapi aku gak mau."
Seketika Ia berdiri dan mendekati tubuhku. Dengan mimik muka yang sangat tidak bersahabat. Ia meraih tanganku.
"Jangan membuat aku melakukan tindakan yang tidak seharusnya kulakukan pada orang yang kucintai. Kamu tau kan aku sangat mencintaimu? Aku rela melakukan semua. Demi kamu Gean!"
"Maaf."
"Aku sayang banget sama kamu Aladinku."
"Kamu berlebihan. Biarkan hubungan ini hanya antara kita saja. Jangan membawa keluargaku."
"Keluargamu berarti keluargaku. Semua tinggal menunggu waktu."
"Kita sama. Maka aku tak bisa."
"Waktu pasti akan mengizinkan. Yakinlah. Kamu lelakiku. Selamanya."
Aku memilih diam. Karena aku tak mampu mengorbankan keluargaku.
Seandainya kamu wanita. Semua takkan sesulit ini Indra. Maaf.

5 komentar:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS