Kesetiaan yang tak mampu di makan waktu

Jumat, 21 Desember 2012

Nama yang sederhana
Sebuah panggilan yang biasa saja
Keseharian yang apa adanya
Kehadiran yang membuat aku ada

Ibu
Terdengar begitu tabu
Karena semua merasakan arti hadirmu

Ibu
Melahirkan para manusia di dunia
Menghadirkan para makhluk Tuhan yang baru
Rahimmu sumber keberlangsungan peradaban

Ibu
Katanya wanita biasa
Namun ternyata begitu perkasa
Hadirmu begitu terasa
Hingga kehilanganmu mampu membuat buta

Ibu
Sering kali seperti boneka
Melakukan mau anak
Tanpa tau kata hatimu

Ibu
Wanita sederhana penyemangat hidup
Wanita separuh nyawaku
Tawamu pelipur laraku
Sakitmu menusuk jantungku

Ibu
Sahabat sejatiku
Pendengar dan penasihat terbaik sepanjang waktuku
Penghangat kala dingin dunia menyiksaku

Ibu
Ketidakmampuanku menggenggam keinginanmu
Tak menjadikanmu membenciku
Keterbatasanku tak menjadikanmu menjauh
Keegoisanku tak menjadikanmu menelantarkanku

Ibu
Aku si muda tak tahu diri
Membiarkan segala impianku dengan sigapku capai
Namun mengabaikan
Tak jarang membuang segala impianmu

Ibu
Kehadiranmu mampu di raih waktu
Namun
Kesetiaanmu tak mampu di makan waktu

Hanya sekedar tanggalkan?

Rabu, 12 Desember 2012

12.12.12
Tanggal cantik yang sedang jadi bahasan hangat hari ini..
Banyak orang yang sibuk membicarakannya. Baik di rumah,  sekolah, kampus, kantor atau tempat umum lainnya. Ada juga yang bercuap-cuap di media sosial seperti Facebook, Twitter, Blog, Friendster (kalo belum punah) atau media sosial lainnya yang serupa tapi tak sama. Kalau pada bulan November lalu, tanggal 10.11.12 yang menjadi trend topic. Kini 12.12.12.
Menurut saya, sebenarnya hari ini yang katanya tanggal spesial. Itu tanggal biasa saja. Bukan karena saya tidak mengalami hal spesial. Atau sejenisnya. Namun yang saya yakini, tanggal itu hanya sebuah angka yang dilalui hanya 24jam. Yang membuat spesial adalah orangnya. Mencoba membuat hal-hal spesial atau unik di hari ini. Mulai dari Jadian (pacaran) yang sangat sibuk kebanyakan dilakukan oleh para abege. Terus Menikah, atau melahirkan. Mereka rela mengorbankan uang lebih guna mendapatkan hal spesial di hari ini. Kalo menikah bisa saja dibuat "all about 12". Menikah pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 pukul 12 lewat 12 menit. Yang melahirkan sibuk mendaftarkan diri untuk melahirkan caecar. Hal ini bisa disebut memaksakan. Tapi pada kenyataannya ini dianggap wajar.
Kini saya malah berpikir bahwa tanggal ini jelas akan berlalu dengan mudah. Karena waktu terus berjalan. Dan kini hanya menyisakan 4jam 30menit lagi. Singkat. Dan akan berlalu. Namun, apa yang kamu dapat hari ini? Apa kenangan yang berhasil kamu lakukan hari ini? Apa yang kamu rasakan kini? Atau apa yang telah kamu lakukan untuk membuat hari ini menjadi begitu spesial dan menyelesaikan tahun ini dengan begitu indah?
Apakah kamu termasuk orang yang membuat hari ini spesial?
Jika iya. Kamu orang beruntung. Karena kamu menyelesaikan harimu dengan sebuah kenangan yang akan layak di dengar esok hari. Karena minimal, kamu yang memiliki kesempatan mengindahkan hari ini. Telah berhasil melaluinya dengan baik. Walau pada dasarnya saya termasuk manusia yang meyakini hari esok jauh lebih indah dan spesial.
Terima kasih karena kamu mau membaca tulisan sederhana ini. Terima kasih telah menjadi orang spesial yang mau membaca tulisan tak seberapa penting ini.
Kini berterima kasihlah pada orang-orang yang kamu cintai dan mencintaimu. Karena tanpa mereka, hari esok, hari ini dan hari selanjutnya tak akan berarti apa-apa.
Semangat! :D

Tertatihnya Jihan

Selasa, 11 Desember 2012

"Jujur aku tak sanggup..
Aku tak bisa..
Aku tak mampu
Dan aku tertatih
Semua yang pernah kita lewati
Tak mungkin dapat ku dustai
Meskipun harus tertatih"
Potongan lirik Tertatih dari Kerispatih ini cukup mewakili perasaan Jihan kini. Perpisahan memang selalu berhasil membuat manusia terpuruk dalam kesedihan. Mengapa memutuskan bersama jika memang tak bisa menjaga semua?
Apa yang akan terjadi esok? Tak ada yang bisa menjamin. Kebahagiaan dan kesedihan hanya tamu yang pergi dan datang sesuka hati. Kini harapan seakan membongkah dan membeku tak bergerak sama sekali. Bukan karena telah hadir benci. Namun lebih kepada rasa lelah berhasil menguasai.
Saat orangtua memutuskan menyerah pada hubungan syah mereka. Jelas. Anak adalah korban sejatinya. Sosok yang menjadi buah kasih kebanggaan. Tak akan di toleh lagi. Karena keegoisan sendiri yang merajainya. Lantas. Apa anak masih bisa memilih? Atau tetap saja mereka yang punya hak lebih? Bisakah mereka memberi celah pada anak untuk memahami semua yang mereka hadapi, padahal semua hal itu tak mereka ingini?
Jihan berpikir keras tentang keretakan yang terjadi pada kedua orang tuanya. Di usia 21 tahun. Ia sudah cukup memahami arti kebersamaan cinta dan perpisahan keluarga. Ia mampu memaklumi semuanya. Dengan rasa rasional dan hak setiap manusia. Namun tidak pada kenyataannya. Ia tidak sendiri. Ia mempunyai 3nyawa lagi dalam hidupnya. Yang masih harus meneruskan hidup dengan meneruskan mengejar impian mereka. Genggaman dan pelukan hangat 3nyawa ini sangat mampu menaikkan pundah Jihan ketika ia merasa sudah letih menopang dunia. Dunia yang begitu tak ramah melihat hidupnya.
Kini Jihan hanya berpikir singkat tentang hidup selanjutnya. Cukup memberi hak lebih kepada kedua orang tuanya untuk mencari kebahagiaan sendiri. Dan setelah itu, memutuskan hidupnya dengan jalannya sendiri. Dan mencari kebahagiaan bersama 3nyawanya. Karena perpisahan kedua orang tua bukan perpisahan antar saudara. Aini, Anty dan Ahmad tetap saudara kandungnya walau Ayah dan Ibu tak lagi bersama.

Tertatih sajalah

"Jujur aku tak sanggup..
Aku tak bisa..
Aku tak mampu
Dan aku tertatih
Semua yang pernah kita lewati
Tak mungkin dapat ku dustai
Meskipun harus tertatih"
Potongan lirik Tertatih dari Kerispatih ini cukup mewakili perasaan Jihan kini. Perpisahan memang selalu berhasil membuat manusia terpuruk dalam kesedihan. Mengapa memutuskan bersama jika memang tak bisa menjaga semua?
Apa yang akan terjadi esok? Tak ada yang bisa menjamin. Kebahagiaan dan kesedihan hanya tamu yang pergi dan datang sesuka hati. Kini harapan seakan membongkah dan membeku tak bergerak sama sekali. Bukan karena telah hadir benci. Namun lebih kepada rasa lelah berhasil menguasai.
Saat orangtua memutuskan menyerah pada hubungan syah mereka. Jelas. Anak adalah korban sejatinya. Sosok yang menjadi buah kasih kebanggaan. Tak akan di toleh lagi. Karena keegoisan sendiri yang merajainya. Lantas. Apa anak masih bisa memilih? Atau tetap saja mereka yang punya hak lebih? Bisakah mereka memberi celah pada anak untuk memahami semua yang mereka hadapi, padahal semua hal itu tak mereka ingini?
Jihan berpikir keras tentang keretakan yang terjadi pada kedua orang tuanya. Di usia 21 tahun. Ia sudah cukup memahami arti kebersamaan cinta dan perpisahan keluarga. Ia mampu memaklumi semuanya. Dengan rasa rasional dan hak setiap manusia. Namun tidak pada kenyataannya. Ia tidak sendiri. Ia mempunyai 3nyawa lagi dalam hidupnya. Yang masih harus meneruskan hidup dengan meneruskan mengejar impian mereka. Genggaman dan pelukan hangat 3nyawa ini sangat mampu menaikkan pundah Jihan ketika ia merasa sudah letih menopang dunia. Dunia yang begitu tak ramah melihat hidupnya.
Kini Jihan hanya berpikir singkat tentang hidup selanjutnya. Cukup memberi hak lebih kepada kedua orang tuanya untuk mencari kebahagiaan sendiri. Dan setelah itu, memutuskan hidupnya dengan jalannya sendiri. Dan mencari kebahagiaan bersama 3nyawanya. Karena perpisahan kedua orang tua bukan perpisahan antar saudara. Aini, Anty dan Ahmad tetap saudara kandungnya walau Ayah dan Ibu tak lagi bersama.

Hujan yang berbeda

Senin, 10 Desember 2012

"Hujannya cantik yah?"
"Hujan kok cantik? Aneh!"
"Sangat cantik. Karena membahasi orang cantik seperti aku."
"Haha. Berarti hujannya juga ganteng dong. Kan membasahi aku yang ganteng!"
Ledekan kecil saat berada di kendaraan roda dua tua yang biasa disebut "vespa" milik Zian. Menikmati kebersamaan indah dengan gurauan singkat dan tetap dengan tangan Jihan yang melingkar erat memeluk tubuh hangat kekasih tercinta.
"Kita pulang?"
"Jangan. Jalan dulu yok! Ke Jembatan Ampera aja."
"Ngapain? Kan hujannya lebat sayang. Pasti juga macet."
"Ayolah. Pokoknya ke sana! Cepet."
"Siap tuan putri!"
Kendaraan melaju dengan kecepatan cepat. Mengelilingi kota Palembang dari Hulu hingga Hilir. Saat tepat di atas Jembatan Ampera. Menatap rinci ke sekeliling kota dari atasnya.
"Ingat hujan 2tahun lalu?"
"Hujan yang mana sayang? Sudah begitu banyak hujan yang kita lewati bersama."
"Hujan yang membuatku merasa begitu terluka. Hujan yang membuatku menatap kematian. Hujan yang hampir membuat kita berpisah selamanya."
Seketika jemari Zian melingkar lembut memeluk pundak Jihan yang mungil. Mengecup keningnya dengan penuh perasaan. Menikmati kasih yang sudah bebas dari jerat keterbatasan.
"Aku bersyukur kamu masih dipelukkanku sekarang sayang. Aku bersyukur karena kejadian itu membuka mata kedua orang tuamu dan mengizinkan kita bersama. Setelah aku begitu menyerah dengan hubungan kita. Maafkan aku. Yang sempat melepas hasrat bersamaku dan seolah tak menginginkan kamu menjadi masa depanku. Maafkan aku yang sempat menjadikanmu sebagai pelampiasan kekesalanku terhadap tingkah kebencian keluargamu padaku. Aku mencintaimu Jihan Hanafiyah. Aku selalu mencintaimu istriku. Dan anak kita."
Sambil mengelus perut yang semakin membesar. Kehadiran tangis dari bibir mungil hasil buah cinta dan perjuangan.
"Aku juga mencintamu suamiku. Semoga perpisahan tak akan menjadi hakim atas hubungan kita. Ketika kamu mulai lelah dalam hubungan ini. Ingatlah kisah 2tahun lalu. Ingatlah wajah senduku yang hampir meninggalkanmu saat itu. Ingatlah perjuangan apa yang telah kita lewati. Sehingga kasih selalu mengelilingi kita. Dengan kehangatan keutuhan keluarga. Aku bersyukur dapat memelukmu erat. Semoga hingga akhir waktu."

Hujan ini sangat berbeda dengan hujan itu. Namun aku jauh lebih menyukai hujan ini. Karena hujan ini aku berada dalam hangat pelukmu Zian.

Sekilas Info PalembangTV kamis, 11 desember 2010

Seorang wanita dengan inisial JH (22tahun) meloncat dari atas  Jembatan Ampera. Menurut saksi JH melompat pada pukul 13.30wib. Saksi yang berada di tempat yang sama merasa kaget saat melihat JH langsung melompat dan tak sempat menghalangi wanita muda tersebut. Dan kini pihak berwajib dan masyarakat sedang mencari korban yang telah 30menit belum ditemukan. (Ar).

Surat Kecil Seorang Anak

Hari yang begitu sulit untuk digambarkan secara terang. Aku yang terus mencoba memahami arti kebersamaan yang penuh cinta. Kekuatan kasih tulus berada dalam lingkaran yang mana? Pertanyaan ini terus bergelantungan dalam pikiranku. Saat sebuah ikatan terdekat malah akan terhambur bebas dan bisa saja akhirnya menganggap asing orang-orang yang telah terikat darah.
Aku kini mengenang masa itu. Dimana hanya ada senyum gamblang dari putri kecil lugu yang cukup memahami kebahagiaan. Tangis ada hanya untuk sebuah keegoisan atau rengek-an sebuah permintaan. Aku ingat saat pelukan-pelukan hangat menyambar tubuh mungilku dan mengajakku pada sebuah perjalanan mengasikkan. Menciptakan kenangan manis yang patut untuk terus diingat. Semua terpampang jelas dalam benakku. Kerinduan mendalam akan peristiwa singkat masa kecil. Karena kepekatan rasa sakit yang kini memuncak dalam hatiku.
Kebersamaan itu yang terus menjadi penantian kini. Saat cinta begitu mengalir deras dengan kata dan sikap bersama. Dengan tingkat keegoisan lemah, sehingga yang berada di puncak hanya pengertian. Ketika kata-kata kasar menjadi asing terdengar. Ketika amarah hanya sekedar pengingat bukan menjadi kebiasaan yang melekat. Aku merindukan segala peristiwa istimewa akan sebuah pelukan hangat keluarga. Bukan cacian penggelap angan dan jiwa. Seakan memberi izin pada kematian untuk menggerogoti lembut tubuh dan hati ini. Semua nyata. Sulit untuk kutolak. Sulit kutendang jauh dari sisi. Waktu saksi kehidupan yang begitu tertawa melihat keadaan yang mencekamku saat ini. Akankah pertahanan yang kukuatkan akan meroboh pada titik akhir? Melemah dan menyerah. Hingga arti "mempertahankan" bukan tentang karena masih cinta. Tapi karena malu di hadapan dunia? Aku merindukan kasih tulus tanpa cercaan. Aku membutuhkan sambutan hangat tangan yang selalu membelaiku saat kuterlelap. Aku merindukan gelak tawa bersama dengan kehangatan. Sesungguhnya naluri seorang anak tak pernah mengharapkan perpisahan dalam tatapan mata kedua orang tuanya. Bukan sorot mata kebencian dan cacian panas yang membuat anak menjadi pusat keterpurukan. Menjadi korban paling pas untuk keegoisan dan ketidakpedulian. Lihat kami. Lihat kami wahai orang dewasa. Kami ada karena cinta. Karena sebuah ikatan sah dan kebersamaan. Buat terikat dalam kebencian. Lantas. Ketika kami beranjak. Apa tak bisa tetap mempertahankan cinta itu? Sekedar mempertahankan walau tak menjadi lebih? Memberikan sorot kasih bukan kecurigaan dan kekasaran pada naluri. Telinga kami telah lelah menuruti cemoohan kalian. Mata kami telah lelah menatap kekasaran yang berasal dari orang terkasih. Air mata kami telah menjadi darah atas semua sesak di dalam jiwa. Tubuh kami telah melemah karena harus menghalangi setiap pertengkaran. Lihatlah kami wahai orang dewasa. Lihatlah kami hasil buah kasih kalian yang seolah selalu kalian banggakan dihadapan manusia lain. Lihatlah kami ketika kami berlutut mengharap kasih kembali oleh kalian. Lihatlah kami dan tatap air mata darah kami yang begitu pekat dengan keterpurukan. Jangan bunuh harapan kami dengan perpisahan. Jangan musnahkan impian kami dengan permusuhan. Kami hanya meminta pelukan hangat keduanya. Bukan memilih salah satu. Atau mencoba berdiri dengan kaki sendiri walau kami mampu.
Berikan kami kesempatan memiliki keutuhan keluarga hingga perpisahan bukan karena INGIN tapi karena HARUS.

Surat Kecil Seorang Anak :')

Kisah seputar First Gathering Blogger UNSRI

Minggu, 09 Desember 2012

Kisah seputar First Gathering Blogger UNSRI hari ini. Dengan tema "Kumpul dan Berbagi". Tepat pukul 13.00 WIB pertemuan nyata antara para calon Blogger Muda asal Universitas Sriwijaya ini berawal. Sebenarnya pada ngaret juga sih. Bahkan aku, yang mencurahkan isi hati tentang pertemuan singkat ini pun terlambat.
Saat tiba di sana, ternyata bangku sudah terisi penuh. Rame dong! Blogger UNSRI kan kece badai cetar membahana ulala (Febri banget ini yah?). Dan akhirnya, acarapun di mulai dengan makan-makan. Berbagai menu Seafood di D'Cost resto Palembang Squre Mall menjadi santapan wajah-wajah kelaparan para blogger. Udah kayak acara kuliner bersama Blogger UNSRI nih. hehe. Setelah menyantap makan siang bersama acara dilanjutkan dengan Games. Dimana games terdiri dari 7 kelompok yang beranggotakan 3orang. Dan ternyata eh ternyata, games yang diberikan dengan secarik kertas copy-an yang berisikan tentang dasar-dasar Blogger.
seperti, Blogger, SEO, dan sebagainya. Yang dilanjutkan dengan berbagi kisah seputar blog dan menjadi blogger selama ini. Pertemuan sederhana dan singkat yang menjadi terasa begitu istimewa ketika semua akan menjadi saling mengenal dan solid. Semoga. Karena pertemuan tadi hanya sebuah awal. Bukan tentang Blogger UNSRI itu sendiri, namun juga kepada UNSRI dan INDONESIA. Banyak harapan yang sudah timbul di benakku saat berkumpul dengan orang-orang kece tadi siang. Sebuah kebersamaan dengan sapaan "Hai! Salam kenal!" semoga terus berlangsung dan bersama. Cihuyyy! Jadi tambah semangat dan asik nangkring di Blog. :D

Ini ceritaku, mana ceritamu?

Nih Cici, Ulik, and Me :D


Saat Gathering berlangsung

 
Para Blogger UNSRI yang kece abis :D

ENGKAULAH PENDAMPINGKU DI SYURGA

Minggu, 02 Desember 2012

Engkaulah pendampingku di syurga
Tak perlu wajah tampan rupawan
sehingga wanita tergila gila
padamu...
Tak perlu tubuh tinggi atletis
sehingga kau tampak macho di
banding yang lain...
Tak perlu bergelimang harta
sehingga kamu dapat membeli apa
yang kau inginkan...
Tapi...
Engkau yang soleh yang bisa
menjaga pandangan dari yang
bukan hakmu...
Engkau yang menyisihkan hartamu
untuk kau sedekahkan...
Engkau yang selalu menjaga shalat
lima waktumu...
Engkau yang selalu istiqamah
kepada Nya...
Itulah pendamping idamanku
untuk kini dan nanti...
Orang yang akan kucintai hingga
sampai kesyurga ALLAH kelak...
Kalau mereka berkata engkau
miskin harta, bagiku kekayaan hati
sudah cukup...
Kalau mereka berkata engkau tidak
tampan, bagiku ketampanan akhlak
lebih dari cukum...
Mereka berkata engkau tak
berkedudukan bagiku
kedermawananmu adalah
termulia...
Surga bukanlah didapat dengan
ketampanan, kedudukan atau harta
kalau kita tidak pandai
mensyukuri Nya...
Semuanya hanyalah titipan...
Aku akan tetap menemanimu suka
dan duka dalam menggapai Ridho
Nya...

#uhukkk

PENGORBANAN ISTRI YANG SERING TIDAK DISADARI SUAMI


Wanita adalah karunia terindah
yang ada dan penting di dunia,
tapi banyak perjuangan dan
pengorbanan wanita tidak di
ketahui Pria.
1. Ketika suami menikah lagi, dan
perempuan berusaha menerima
(karena alasan ekonomi atau
agama atau alasan apapun), ia
akan duduk sendiri di setiap
malam dalam gelap kamar saat
suaminya tengah mendekap
mesraseorang perempuan lain di
ranjang lain. Ia akan (mungkin)
menangis karena terluka, tapi
demi anak-anak ia akan berusaha
menerimanya dengan sabar.
2.Sebagai istri ia siap
mengorbankan impian-
impiannyademi mengurus suami
(yang kadang bersifat kekanak-
kanakan dan minta diurus) dan
anak-anak yang bandel.
3.Ketika suami mencela
masakannya, ia akan bersusah
payah belajar masak dari siapapun
untuk bisa menghidangkan
makanan dengan rasa terbaik pada
suami dan anak-anaknya.
4. Ia bekerja 24 jam sehari, 7 hari
seminggu. Jam kerjanya tak
berbatas. ia bangun ketika
siapapun di rumah belum bangun,
mulai bekerja,
memasak,membersihkan rumah,
mencuci pakaian, lalu mengurus
suami sebelum pergi kerja,
mengurus anak-anak berangkat
sekolah, ketika pakaian kering di
jemuran ia akan mengangkatnya,
dan menyetrika dengan rapi.
5. Kemudian setelah begitu capek
mengurus rumah tangga, malam
giliran memenuhi ini itu
suaminya. Mulianya seorang istri
adalah: tukang masak, tukang cuci,
cleaning service, babu dan wanita
penghibur digabung jadi satu.
6. Ketika suaminya menginginkan
punya anak 4,5,6 atau 9 orang, ia
sebagai istri harus siap menderita
mengandung anak dan bertarung
nyawamelahirkannya. Suami
kadang gak terlalu paham
penderitaan macam begini karena
mereka tidak mengalaminya.
7. Meski laki-laki tak paham
benar, tapi Allah Maha Mengerti,
karena itulah ia memberi reward
pada pengorbanan perempuan.
Bagi yang meninggal karena
melahirkan anak, Tuhan langsung
memberinya surga. Bagi istri yang
setia bekerja mengurus rumah
tangganya, dengan sabar dan
ikhlas, maka silahkanlah ia masuk
surga dari pintu mana saja ia suka

#sumber : fb Sudah tahukah anda?

Renungan Ajah

Ketika dirimu gelisah...
Sentuhlah hatimu dengan lantunan ayat-ayat cinta dalam kitab suci
Al-Qur'an.
Ketika kau lemah...
Rangkum kembali makna-makna
kebersamaan bersama saudara-
saudaramu agar saling menguatkan.
Ketika kau lelah dan mulai putus
asa...
Maka Allah swt akan tersenyum
padamu...
YAKINLAH tiada usaha halal yg
sia-sia...
Ketika peluh dan kerja tak dihargai...
Maka ingatlah saat itu kita sedang
belajar tentang KETULUSAN...
Ketika usaha keras kita dinilai
sia-sia oleh orang lain...
Maka saat itu kita sedang
memaknai KEIKHLASAN...
Ketika hati terluka dalam karena
tuduhan atas hal yang tak pernah
kita lakukan...
Maka saat itu kita sedang belajar
tentang MEMAAFKAN...
Ketika lelah mendera & kecewa
menerpa...
Maka saat itu kita sedang belajar
memaknai tentang arti
KESUNGGUHAN...
Ketika sepi menyergap dan
sendiri membulat dalam
keramaian...
Maka saat itu kita sedang memberi
makna tentang
KETANGGUHAN...
Ketika kita harus membayar
biaya yang sebenarnya tak perlu
kita tanggung...
Maka saat itu kita sedang belajar
tentang KEMURAHHATIAN...
Bersama kesulitan ada
kemudahan... Bersama Kesulitan
ada kemudahan...
Jangan pernah merugikan dan
menyakiti orang lain...
Allah maha meliihat dan
mendengar rintihan hatimu:
BERDOALAH...
Tetap semangat, sabar,
tersenyum...
Dan Terus belajar... Karena kamu
sedang menimba ilmu di
Universitas KEHIDUPAN...
Dia menaruhmu di tempat yang
sekarang, bukan karena
kebetulan...
Ada maksud yang TERINDAH di
setiap rencanaNya..
Bergembiralah!
:D
Allahu'alam :)

KISAH SEORANG IMAM MASJID DI LONDON


Seorang imam masjid di London,
setiap hari pergi pulang dari
rumahnya ke masjid dengan
mengendarai bus umum. Ongkos
bus tersebut dibayar pakai kartu
(card), atau langsung ke sopir
karena bus tidak memiliki
kondektur. Setelah bayar, baru
kemudian cari tempat duduk
kosong.
Sang imampun bayar ongkos pada
sopir lalu menerima kembalian,
sebab hari itu ia tidak punya uang
pas, baru kemudian duduk di
bangku belakang yang kosong.
Di tempat duduknya dia
menghitung uang kembalian dari
sopir yang ternyata lebih 20 sen.
Sejenak iapun terpikir, uang ini
dikembalikan atau tidak yah? Ah
cuma 20 sen ini, ah dia (sopir)
orang kafir ini atau aku masukin
saja ke kotak amal di masjid?
Setelah sampai di tempat tujuan,
ia pun hendak turun bus dengan
berjalan melewati sopir bus
tersebut. Dalam hatinya masih
bergejolak atas uang 20 sen itu,
antara dikembalikan atau tidak.
Namun ketika sampai di dekat
sopir, spontan iapun mengulurkan
20 sen sambil berkata: “Maaf,
Uang kembaliannya tadi berlebih
20 sen.”
Tanpa disangka tanpa dinyana,
sopir itu mengacungkan jempol
seraya berkata:
“Anda berhasil!”
“Apa maksud anda?” Tanya imam
masjid.
“Bukankah anda imam masjid yang
di sana tadi?” Tanya sopir.
“Betul” jawabnya.
Lantas sopir itu berkata…
“Sebenarnya sejak beberapa hari
ini saya ingin datang ke masjid
anda untuk belajar dan memeluk
Islam, tapi timbul keinginan di
hati saya untuk menguji anda
sebagai imam masjid, apa benar
Islam itu seperti yang saya dengar:
jujur, amanah dan sebagainya.
Saya sengaja memberikan
kembalian berlebih dan anda
berhasil. Saya akan masuk Islam”.
Kata sopir tersebut.
Alangkah tercengangnya imam
masjid tersebut, sambil
beristighfar berkali-kali menyesali
apa yang dipikirkannya tadi.
Hampir saja ia kehilangan
kepercayaan hanya dengan uang 20
sen itu.
Astaghfirullah …
****
Allah SWT berfirman :
“Dan tegakkanlah timbangan itu
dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu” (QS. Ar-
Rahman [55]: 9).
Nabi SAW menganjurkan umatnya
untuk selalu jujur karena
kejujuran merupakan mukadimah
akhlak mulia yang akan
mengarahkan pemiliknya kepada
akhlak tersebut, sebagaimana
dijelaskan oleh Nabi SAW:
“Sesungguhnya kejujuran membawa
kepada kebajikan.”
Sifat jujur merupakan alamat ke-
Islaman, timbangan keimanan,
dasar agama, dan juga tanda
kesempurnaan bagi si pemilik sifat
tersebut. Baginya kedudukan yang
tinggi di dunia dan akhirat.
Dengan kejujurannya, seorang
hamba akan mencapai derajat
orang-orang yang mulia dan
selamat dari segala keburukan.
Sahabat fillah, Semoga kisah
diatas menjadikan pelajaran bagi
kita untuk senantiasa bersikap
jujur, amanah dan berakhlak mulia
sebagai seorang muslim sejati
dimana pun dan kapan pun kita
berada. Berhiaslah dengan akhlak
yang mulia.

Sumber : FB sudah taukah anda?

WANITA ITU

" WANITA ITU..."
WANITA ITU SEDERHANA...
Ia hanya ingin dihargai oleh lelaki
yang dicintainya.
Ia hanya ingin dijaga
kehormatannya oleh kekasih
halalnya.
Ia hanya butuh ketulusan dan
kasih sayang yang sesungguhnya.
WANITA ITU KUAT...
Ia mampu tetap tersenyum kala
teriris hatinya.
Ia mampu tetap berharap walau
terkadang hanya kebohongan yang
didapatkan.
Ia mampu tetap bertahan kala tak
sanggup lagi hatinya menanggung
beban.
WANITA ITU
PENYEMANGAT...
Ia dapat menjadi pendukung
sejatimu seumur hidup.
Ia mampu membuat semangatmu
kembali menyala ketika engkau
mencoba menyerah.
Ia akan tetap mendukungmu untuk
terus berjuang dengan belaian
kasih sayangnya.
WANITA ITU MUDAH
MEMAAFKAN...
Ia akan memaafkan ketika engkau
mencoba membohonginya.
Ia akan memaafkan ketika engkau
mencoba menduakan cintanya.
Ia akan memaafkan ketika engkau
mencoba memarahinya.
Ia akan selalu memaafkan bahkan
ketika khilafmu sudah teramat
besar kepadanya.
BUKAN KERANA IA BODOH...
Melainkan kerana besar
harapannya agar engkau kembali
pada jalan yang benar.
BUKAN KERANA IA LEMAH...
Melainkan kerana kekuatan kasih
sayang yang ingin ia tunjukkan
agar engkau tetap bahagia.
Wanita diciptakan dari tulang
rusukmu wahai kaum Adam.
Maka jagalah kehormatan mereka.
Naikkanlah derajat mereka.
Mereka diciptakan untuk hidup
berdampingan denganmu wahai
kaum Adam.
Mereka tidak ingin berada
diatasmu. Tapi ingin selalu di
sampingmu.
Maka hargailah wanita...
Muliakanlah mereka semulia
akhlakmu yang engkau contohkan.
Cintailah mereka seperti mereka
yang selalu setia mencintaimu.
Bersikap lembutlah kepada mereka
kerana mereka adalah bagian dari
ragamu.
Dan bimbinglah mereka agar
mendapatkan tempat terhormat di
sisi Allah iaitu menggapai
RidhaNya.

Sumber : fb sudahkah anda tahu?

Ini Tentang Hidup

KETIKA MENCARI CALON
Janganlah mencari isteri, tapi
carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi
carilah ayah bagi anak-anak kita.
KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta
kepada orang tua/wali si gadis,
tetapi meminta kepada Allah
melalui orang tua/wali si gadis.
KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di
hadapan penghulu, tetapi menikah
di hadapan Allah.
KETIKA RESEPSI
PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang
datang untuk mendoakan anda,
karena anda harus berfikir untuk
mengundang mereka semua dan
meminta maaf apabila anda
berfikir untuk BERCERAI karena
menyia-nyiakan doa mereka.
KETIKA MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah, anda
adalah sepasang anak manusia dan
bukan sepasang malaikat.
SELAMA MENEMPUH HIDUP
BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan
dilalui tidak melalui jalan
bertabur bunga, tapi juga semak
belukar yang penuh onak dan duri.
KETIKA BIDUK RUMAH
TANGGA GOYANG
Jangan saling berlepas tangan, tapi
sebaliknya justru semakin erat
berpegang tangan.
KETIKA BELUM MEMILIKI
ANAK.
Cintailah isteri atau suami anda
100%.
KETIKA TELAH MEMILIKI
ANAK.
Jangan bagi cinta anda kepada
(suami) isteri dan anak anda,
tetapi cintailah isteri atau suami
anda 100% dan cintai anak-anak
anda masing-masing 100%.
KETIKA EKONOMI KELUARGA
MENURUN
Yakinlah bahwa pintu rezeki akan
terbuka lebar berbanding lurus
dengan tingkat ketaatan suami dan
isteri.
KETIKA EKONOMI
BERKEMBANG
Jangan lupa akan jasa pasangan
hidup yang setia mendampingi kita
semasa menderita.
KETIKA ANDA ADALAH
SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada
isteri tetapi jangan lupa untuk
bangkit secara bertanggung jawab
apabila isteri memerlukan
pertolongan anda.
KETIKA ANDA ADALAH
ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai
dan lemah lembut, tetapi selalu
berhasil menyelesaikan semua
pekerjaan.
KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa
orang tua yang baik adalah orang
tua yang tidak pernah marah
kepada anak, karena orang tua
yang baik adalah orang tua yang
jujur kepada anak.
KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang
anak pun yang tidak mau
bekerjasama dengan orang tua,
yang ada adalah anak yang merasa
tidak didengar oleh orangtuanya.
KETIKA ADA PIL.
Jangan diminum, cukuplah suami,
isteri sebagai obat.
KETIKA INGIN AMAN DAN
HARMONIS
Gunakanlah formula 7 K:
1. Ketaqwaan
2. Kasih sayang
3. Kesetiaan
4. Komunikasi dialogis
5. Keterbukaan
6. Kejujuran
7. Kesabaran
Semoga bermanfaat…

Sumber : Fb Sudah taukah anda?

DOSA YANG LEBIH BESAR DARI ZINA


Suatu senja, seorang wanita
melangkahkan kaki mendekati
kediaman Nabi Musa.
Setelah mengucapkan salam, dia
masuk sambil terus menunduk.
Air matanya berderai tatkala
berkata, “Wahai Nabi Allah,
tolonglah saya. Doakan agar Allah
mengampuni dosa keji saya.”
“Apakah dosamu wahai wanita?”
Tanya Nabi Musa. “Saya takut
mengatakannya,” jawab wanita itu.
“Katakanlah, jangan ragu-ragu!”
desak Nabi Musa.
Maka perempuan itu pun dengan
takut bercerita, “Saya telah
berzina.” Kepala nabi Musa
terangkat, hatinya tersentak.
“Dari perzinaan itu saya hamil.
Setelah anak itu lahir, langsung
saya cekik lehernya sampai mati,”
lanjut perempuan itu seraya
menangis.
Mata Nabi Musa berapi-api.
Dengan muka yang berang dia
menghardik: “Perempuan celaka,
pergi dari sini. Agar Siksa Allah
tak jatuh ke dalam rumahku.
Pergi...!!!” teriak nabi Musa
sambil berpaling karena jijik.
Hati perempuan itu bagaikan kaca
membentur batu, hancur luluh.
Dia menangis tersedu-sedu dan
keluar dari Rumah Nabi Musa.
Ia Tak tahu harus kemana lagi
mengadu. Bahkan dia tak tahu ke
mana harus melangkahkan kaki.
Bila seorang Nabi saja sudah
menolaknya, bagaimana manusia
lain bakal menerimanya?
Sepeninggalnya wanita tersebut,
Malaikat Jibril turun mendatangi
Nabi Musa.
Jibril lalu bertanya, “Mengapa
engkau menolak seorang wanita
yang hendak BERTAUBAT dari
dosanya? Tidakkah engkau tahu
dosa yang lebih besar dari itu?”
Nabi Musa terperanjat. “Dosa
apakah yang lebih besar dari
kekejian wanita pezina dan
pembunuh itu?”
“Betulkah ada dosa yang lebih
besar daripada perempuan yang
hina itu?” Tanyanya.
“Ada...!!!” jawab Jibril dengan
tegas.
“Orang yang meninggalkan shalat
dengan sengaja tanpa menyesal.
Orang itu dosanya lebih besar
daripada SERIBU kali Berzina.”
Mendengar penjelasan ini Nabi
Musa memanggil wanita tadi, lalu
berdoa memohon ampunan kepada
Allah.
Nabi Musa menyadari, Orang yang
meninggalkan shalat dengan
sengaja tanpa penyesalan seakan
menganggap remeh perintah Allah.
Sedangkan BERTAUBAT dan
menyesali Dosa dengan sungguh-
sungguh berarti masih mempunyai
IMAN di dadanya dan Yakin
Allah itu ada.
Salam santun selalu dengan penuh
takzim tuk semua sahabat.

Sumber : FB sudah tahukah anda?

TANGISAN KAUM PRIA


Siapa bilang pria tak bisa banyak
menangis?
Tahukah engkau, kaum pria sesungguhnya jauh lebih sering
"menangis"
Namun mereka menyembunyikan
tangisnya di dalam kekuatan
akalnya.
Itulah mengapa Tuhan
menyebutkan pada pria terdapat
dua kali lipat akal seorang wanita.
Dan itulah sebabnya mengapa tiada
yang kau lihat melainkan
ketegarannya.
Pria menangis karena tanggung-
jawabnya di hadapan Tuhannya.
Ia menjadi tonggak penyangga
rumah tangga.
Menjadi pengawal Tuhan bagi Ibu,
saudara perempuan, istri dan anak-
anaknya.
Maka tangisnya tak pernah nampak di bening matanya
Tangis pria adalah pada keringat
yang bercucuran demi menafkahi
keluarganya.
Tak bisa kau lihat tangisnya pada
keluh kesah di lisannya.
Pria "menangis" dalam letih dan
lelahnya menjaga keluarganya dari
kelaparan.
Tak dapat kau dengar tangisnya
pada omelan-omelan di bibirnya.
Pria "menangis" dalam tegak dan
teguhnya dalam melindungi
keluarganya dari terik matahari,
deras hujan dan dinginnnya angin
malam.
Tak nampak tangisnya pada
peristiwa-peristiwa kecil dan
sepele.
Pria "menangis" dalam
kemarahannya jika kehormatan
diri dan keluarganya digugat.
Pria "menangis" dengan sigap
bangunnya di kegelapan dini hari.
Pria "menangis" dengan bercucuran
peluhnya dalam menjemput rezeki.
Pria "menangis" dengan menjaga
dan melindungi orang tua, anak
dan istri.
Pria "menangis" dengan tenaga dan
darahnya menjadi garda bagi
agamanya.
Namun... Pria pun sungguh-
sungguh menangis dengan air
matanya.
Di kesendiriannya menyadari
tanggung jawabnya yang besar di
hadapan Tuhannya.
Sungguh tiada yang pantas
mendampingi pria berharga seperti
itu melainkan wanita mulia yang
memahami nilainya.
Indah jalan menuju Tuhan jika
wanita shalehah yang menjadi
teman.
Pandanglah Ayah ...
Pandanglah Suami ...
Sesungguhnya syurga Allah di
dalam keridha'an mereka ...

Sumber : Status Facebook Teman
Just Share ^^
Semoga Bermanfaat :)

|| Misteri Tentara ALLAH Berwujud Malaikat GAZA ||


Kejadian - Kejadian Aneh Dan
Misterius Seputar Perang Gaza.
Gaza, itulah nama hamparan tanah
yang luasnya tidak lebih dari 360
km persegi. Berada di Palestina
Selatan, “potongan” itu “terjepit”
di antara tanah yang dikuasai
penjajah Zionis Israel, Mesir, dan
laut Mediterania, serta dikepung
dengan tembok di sepanjang
daratannya.
Sudah lama Israel “bernafsu”
menguasai wilayah ini. Namun,
jangankan menguasai, untuk bisa
masuk ke dalamnya saja Israel
tidak mampu.
Kejadian - Kejadian Aneh Dan
Misterius Seputar Perang Gaza.
Sudah banyak cara yang mereka
lakukan untuk menundukkan kota
kecil ini. Blokade rapat yang
membuat rakyat Gaza kesulitan
memperoleh bahan makanan, obat-
obatan, dan energi, telah
dilakukan sejak 2006 hingga kini.
Namun, penduduk Gaza tetap
bertahan, bahkan perlawanan Gaza
atas penjajahan Zionis semakin
menguat.
Akhirnya Israel melakukan
serangan “habis-habisan” ke
wilayah ini sejak 27 Desember
2008 hingga 18 Januari 2009.
Mereka”mengguyurkan” ratusan
ton bom dan mengerahkan semua
kekuatan hingga pasukan
cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang
tergolong memiliki militer terkuat
di dunia ini harus mundur dari
Gaza.
Di atas kertas, kemampuan senjata
AK 47, roket anti tank RPG,
ranjau, serta beberapa jenis roket
buatan lokal yang biasa dipakai
para mujahidin Palestina, tidak
akan mampu menghadapi pasukan
Israel yang didukung tank Merkava
yang dikenal terhebat di dunia.
Apalagi menghadapi pesawat
tempur canggih F-16, heli tempur
Apache, serta ribuan ton “bom
canggih” buatan Amerika Serikat.
Akan tetapi di sana ada “kekuatan
lain” yang membuat para
mujahidin mampu membuat “kaum
penjajah” itu hengkang dari Gaza
dengan muka tertunduk, walau
hanya dengan berbekal senjata-
senjata “kuno”.
Itulah pertolongan Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang
diberikan kepada para pejuangnya
yang taat dan ikhlas. Kisah tentang
munculnya “pasukan lain” yang
ikut bertempur bersama para
mujahidin, semerbak harum jasad
para syuhada, serta beberapa
peristiwa “aneh” lainnya selama
pertempuran, telah beredar di
kalangan masyarakat Gaza, ditulis
para jurnahs, bahkan disiarkan
para khatib Palestina di khutbah-
khutbah Jumat mereka.
Wartawan kami, Thoriq,
merangkum kisah-kisah “ajaib”
tersebut dari berbagai sumber
untuk para pembaca yang budiman.
Selamat mengikuti. ***
:: Pasukan 'Berseragam Putih' di
Gaza
Ada “pasukan lain” membantu
para mujahidin Palestina. Pasukan
Israel sendiri mengakui adanya
pasukan berseragam putih itu.
Suatu hari di penghujung Januari
2009, sebuah rumah milik
keluarga Dardunah yang berada di
antara Jabal Al Kasyif dan Jabal
Ar Rais, tepatnya di jalan Al
Qaram, didatangi oleh sekelompok
pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga
diperintahkan duduk di sebuah
ruangan. Salah satu anak laki-laki
diinterogasi mengenai ciri-ciri
para pejuang al-Qassam.
Saat diinterogasi, sebagaimana
ditulis situs Filisthin Al Aan
(25/1/2009), mengutip cerita
seorang mujahidin al-Qassam, laki-
laki itu menjawab dengan jujur
bahwa para pejuang al-Qassam
mengenakan baju hitam-hitam.
Akan tetapi tentara itu malah
marah dan memukulnya hingga
laki-laki malang itu pingsan.
Selama tiga hari berturut-turut,
setiap ditanya, laki-laki itu
menjawab bahwa para pejuang al-
Qassam memakai seragam hitam.
Akhirnya, tentara itu naik pitam
dan mengatakan dengan keras,
“Wahai pembohong! Mereka itu
berseragam putih!”
Cerita lain yang disampaikan
penduduk Palestina di situs milik
Brigade Izzuddin al-Qassam,
Multaqa al-Qasami, juga
menyebutkan adanya “pasukan
lain” yang tidak dikenal. Awalnya,
sebuah ambulan dihentikan oleh
sekelompok pasukan Israel.
Sopirnya ditanya apakah dia
berasal dari kelompok Hamas atau
Fatah? Sopir malang itu
menjawab, “Saya bukan kelompok
mana-mana. Saya cuma sopir
ambulan.”
Akan tetapi tentara Israel itu
masih bertanya, “Pasukan yang
berpakaian putih-putih
dibelakangmu tadi, masuk
kelompok mana?” Si sopir pun
kebingungan, karena ia tidak
melihat seorangpun yang berada di
belakangnya. “Saya tidak tahu,”
jawaban satu-satunya yang ia
miliki.
:: Suara Tak Bersumber
Ada lagi kisah karamah mujahidin
yang kali ini disebutkan oleh
khatib masjid Izzuddin Al Qassam
di wilayah Nashirat Gaza yang
telah ditayangkan oleh TV channel
Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr
Aburrahman Al Jamal di situs Al
Qassam dengan judul Ayaat Ar
Rahman fi Jihad Al Furqan
(Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al
Furqan).
Sang khatib bercerita, seorang
pejuang telah menanam sebuah
ranjau yang telah disiapkan untuk
menyambut pasukan Zionis yang
melalui jalan tersebut.
“Saya telah menanam sebuah
ranjau. Saya kemudian melihat
sebuah helikopter menurunkan
sejumlah besar pasukan disertai
tank-tank yang beriringan menuju
jalan tempat saya menanam
ranjau,” kata pejuang tadi.
Akhirnya, sang pejuang
memutuskan untuk kembali ke
markas karena mengira ranjau itu
tidak akan bekerja optimal.
Maklum, jumlah musuh amat
banyak.
Akan tetapi, sebelum beranjak
meninggalkan lokasi, pejuang itu
mendengar suara “Utsbut,
tsabatkallah” yang maknanya
kurang lebih, “tetaplah di tempat
maka Allah menguatkanmu.”
Ucapan itu ia dengar berulang-
ulang sebanyak tiga kali.
“Saya mencari sekeliling untuk
mengetahui siapa yang mengatakan
hal itu kapada saya. Akan tetapi
saya malah terkejut, karena tidak
ada seorang pun yang bersama
saya,” ucap mujahidin itu,
sebagaimana ditirukan sang khatib.
Akhirnya sang mujahid
memutuskan untuk tetap berada di
lokasi. Ketika sebuah tank
melewati ranjau yang tertanam,
sesualu yang “ajaib” terjadi.
Ranjau itu justru meledak amat
dahsyat. Tank yang berada di
dekatnya langsung hancur. Banyak
serdadu Israel meninggal seketika.
Sebagian dari mereka harus
diangkut oleh helikopter.
“Sedangkan saya sendiri dalam
keadaan selamat,” kata mujahid
itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh
seorang penulis Mesir, Hisyam
Hilali, dalam situs
alraesryoon.com, ikut mendukung
kisah-kisah sebelumnya. Abu
Mujahid, salah seorang pejuang
yang melakukan ribath (berjaga)
mengatakan, “Ketika saya
mengamati gerakan tank-tank di
perbatasan kota, dan tidak ada
seorang pun di sekitar, akan tetapi
saya mendengar suara orang yang
bertasbih dan beritighfar. Saya
berkali-kali mencoba untuk
memastikan asal suara itu,
akhirnya saya memastikan bahwa
suara itu tidak keluar kecuali dari
bebatuan dan pasir.”
Cerita mengenai “pasukan tidak
dikenal” juga datang dari seorang
penduduk rumah susun wilayah
Tal Islam yang handak mengungsi
bersama keluarganya untuk
menyelamatkan diri dari serangan
Israel.
Di tangga rumah ia melihat
beberapa pejuang menangis.
“Kenapa kalian menangis?”
tanyanya.
“Kami menangis bukan karena
khawatir keadaan diri kami atau
takut dari musuh. Kami menangis
karena bukan kami yang
bertempur. Di sana ada kelompok
lain yang bertempur memporak-
porandakan musuh, dan kami tidak
tahu dari mana mereka datang,”
jawabnya
:: Saksi Serdadu Israel
Cerita tentang “serdadu berseragam
putih” tak hanya diungkap oleh
mujahidin Palestina atau warga
Gaza. Beberapa personel pasukan
Israel sendiri menyatakan hal
serupa.
Situs al-Qassam memberitakan
bahwa TV Chan*nel 10 milik
Israel telah menyiarkan seorang
anggota pasukan yang ikut serta
dalam pertempuran Gaza dan
kembali dalam keadaan buta.
“Ketika saya berada di Gaza,
seorang tentara berpakaian putih
mendatangi saya dan menaburkan
pasir di mata saya, hingga saat itu
juga saya buta,” kata anggota
pasukan ini.
Di tempat lain ada serdadu Israel
yang mengatakan mereka pernah
berhadapan dengan “hantu”.
Mereka tidak diketahui dari mana
asalnya, kapan munculnya, dan ke
mana menghilangnya.
Masih dari Channel 10, seorang
Lentara Israel lainnya mengatakan,
“Kami berhadapan dengan pasukan
berbaju putih-putih dengan jenggot
panjang. Kami tembak dengan
senjata, akan tetapi mereka tidak
mati.”
Cerita ini menggelitik banyak
pemirsa. Mereka bertanya kepada
Channel 10, siapa sebenarnya
pasukan berseragam putih itu? ***
Sudah Meledak, Ranjau Masih
Utuh
Di saat para mujahidin terjepit,
hewan-hewan dan alam tiba-tiba
ikut membantu, bahkan menjelma
menjadi sesuatu yang menakutkan.
Sebuah kejadian “aneh” terjadi di
Gaza Selatan, tepatnya di daerah
AI Maghraqah. Saat itu para
mujahidin sedang memasang
ranjau. Di saat mengulur kabel,
tiba-tiba sebuah pesawat mata-
mata Israel memergoki mereka.
Bom pun langsung jatuh ke lokasi
itu.
Untunglah para mujahidin selamat.
Namun, kabel pengubung ranjau
dan pemicu yang tadi hendak
disambung menjadi terputus.
Tidak ada kesempatan lagi untuk
menyambungnya, karena pesawat
masih berputar-putar di atas.
Tak lama kemudian, beberapa tank
Israel mendekati lokasi di mana
ranjau-ranjau tersebut ditanam.
Tak sekadar lewat, tank-tank itu
malah berhenti tepat di atas
peledak yang sudah tak berfungsi
itu.
Apa daya, kaum Mujahidin tak
bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau
jelas tak mungkin disambung,
sementara tank-tank Israel telah
berkumpul persis di atas ranjau.
Mereka merasa amat sedih, bahkan
ada yang menangis ketika melihat
pemandangan itu. Sebagian yang
lain berdoa, “allahumma kama lam
tumakkinna minhum, allahumma
la tumakkin lahum,” yang
maknanya, “Ya Allah, sebagaimana
engkau tidak memberikan
kesempatan kami menghadapi
mereka, jadikanlah mereka juga
lidak memiliki kesempatan
serupa.”
Tiba-tiba, ketika fajar tiba,
terjadilah keajaiban. Terdengar
ledakan dahsyat persis di lokasi
penanaman ranjau yang tadinya tak
berfungsi.
Setelah Tentara Israel pergi
dengan membawa kerugian akibat
ledakan lersebut, para mujahidin
segera melihal lokasi ledakan.
Sungguh aneh, ternyata seluruh
ranjau yang telah mereka tanam
itu masih utuh. Dari mana
datangnva ledakan? Wallahu a’lam.
Masih dari wilayah Al Maghraqah.
Saat pasukan Israel menembakkan
artileri ke salah satu rumah,
hingga rumah itu terbakar dan api
menjalar ke rumah sebelahnya,
para mujahidin dihinggapi rasa
khawatir jika api itu semakin tak
terkendali.
Seorang dari mujahidin itu lalu
berdoa,”Wahai Dzat yang merubah
api menjadi dingin dan tidak
membahayakan untuk Ibrahim,
padamkanlah api itu dengan
kekuatan-Mu.”
Maka, tidak lebih dari tiga menit,
api pun padam. Para niujahidin
menangis terharu karena mereka
merasa Allah Subhanuhu wa
Ta’ala (SWT) telah memberi
pertolongan dengan terkabulnya
doa mereka dengan segera.
:: Merpati dan Anjing
Seorang mujahid Palestina
menuturkan kisah “aneh” lainnya
kepada situs Filithin AlAan
(25/1/ 2009). Saat bertugas di
wilayah Jabal Ar Rais, sang
mujahid melihat seekor merpati
terbang dengan suara melengking,
yang melintas sebelum rudal-rudal
Israel berjatuhan di wilayah itu.
Para mujahidin yang juga melihat
merpati itu langsung menangkap
adanya isyarat yang ingin
disampaikan sang merpati.
Begitu merpali itu melintas, para
mujahidin langsung berlindung di
tempat persembunyian mereka.
Ternyata dugaan mereka benar.
Selang beberapa saat kemudian
bom-bom Israel datang menghujan.
Para mujahidin itu pun selamat.
Adalagi cerita “keajaiban”
mengenai seekor anjing,
sebagaimana diberitakan situs
Filithin Al Aan. Suatu hari,
tatkala sekumpulan mujahidin Al
Qassam melakukan ribath di front
pada tengah malam, tiba-tiba
muncul seekor anjing militer
Israel jenis doberman. Anjing itu
kelihatannya memang dilatih
khusus untuk membantu pasukan
Israel menemukan tempat
penyimpanan senjata dan
persembunyian para mujahidin.
Anjing besar ini mendekat dengan
menampakkan sikap tidak
bersahabat. Salah seorang
mujahidin kemudian mendekati
anjing itu dan berkata kepadanya,
“Kami adalah para mujahidin di
jalan Allah dan kami
diperintahkan untuk tetap berada
di tempat ini. Karena itu,
menjauhlah dari kami, dan jangan
menimbulkan masalah untuk
kami.”
Setelah itu, si anjing duduk
dengan dua tangannya dijulurkan
ke depan dan diam. Akhirnya,
seorang mujahidin yang lain
mendekatinya dan memberinya
beberapa korma. Dengan tenang
anjing itu memakan korma itu,
lalu beranjak pergi.
:: Kabut pun Ikut Membantu
Ada pula kisah menarik yang
disampaikan oleh komandan
lapangan Al Qassam di kamp
pengungsian Nashirat, langsung
setelah usai shalat dhuhur di
masjid Al Qassam (17/1/2009).
Saat itu sekelompok mujahidin
yang melakukan ribath di Tal Ajul
terkepung oleh tank-tank Israel
dan pasukan khusus mereka. Dari
atas, pesawat mata-mata terus
mengawasi.
Di saat posisi para mujahidin
terjepit, kabut tebal tiba-tiba
turun di malam itu. Kabut itu
lelah menutupi pandangan mata
tentara Israel dan membantu
pasukan mujahidin keluar dari
kepungan.
Kasus serupa diceritakan oleh Abu
Ubaidah. salah satu pemimpin
lapangan Al Qassam, sebagaimana
ditulis situs almesryoon.com. la
bercerita bagaimana kabut tebal
tiba-tiba turun dan membatu para
mujahidin untuk melakukan
serangan.
Awalnya, pasukan mujahiddin
tengah menunggu waktu yang tepat
untuk mendekati tank-tank tentara
Israel guna meledakkannya. “Tak
lupa kami berdoa kepada Allah
agar dimudahkan untuk melakukan
serangan ini,” kata Abu Ubaidah.
Tiba-tiba turunlah kabut tebal di
tempat tersebut. Pasukan
mujahidin segera bergerak
menyelinap di antara tank-tank,
menanam ranjau-ranjau di
dekatnya, dan segera meninggalkan
lokasi tanpa diketahui pesawat
mata-mata yang memenuhi langit
Gaza, atau oleh pasukan infantri
Israel yang berada di sekitar
kendaraan militer itu. Lima
tentara Israel tewas di tempat dan
puluhan lainnya luka-luka setelah
ranjau-ranjau itu meledak.
:: Selamat dengan al-Qur’an
Cerita ini bermula ketika salah
seorang pejuang yang menderita
luka memasuki rumah sakit As
Syifa’. Seorang dokter yang
memeriksanya kaget ketika
mengelahui ada sepotong proyektil
peluru bersarang di saku pejuang
tersebut.
Yang membuat ia sangat kaget
adalah timah panas itu gagal
menembus jantung sang pejuang
karena terhalang oleh sebuah buku
doa dan mushaf al-Qur’an yang
selalu berada di saku sang
pejuang.
Buku kumpulun doa itu berlobang,
namun hanya sampul muka mushaf
itu saja yang rusak, sedangkan
proyektil sendiri bentuknya sudah
“berantakan”.
Kisah ini disaksikan sendiri oleh
Dr Hisam Az Zaghah, dan
diceritakannya saat Festival Ikatan
Dokter Yordan sebagaimana ditulis
situs partai Al Ikhwan Al
Muslimun (23/1/2009).
Dr Hisam juga memperlihatkan
bukti berupa sebuah proyektil
peluru, mushaf Al Qur’an, serta
buku kumpulan doa-doa berjudul
Hishnul Muslim yang menahan
peluru tersebut.
Abu Ahid, imam Masjid AnNur di
Hay As Syeikh Ridzwan, juga
punya kisah menarik. Sebelumnya,
Israel telah menembakkan 3
rudalnya ke masjid itu hingga
tidak tersisa kecuali hanya puing-
puing bangunan. “Akan tetapi
mushaf-mushaf Al Quran tetap
berada di tampatnya dan tidak
tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya
tak henti bertasbih.
“Kami temui beberapa mushaf
yang terbuka tepat di ayat-ayat
yang mengabarkan tentang
kemenangan dan kesabaran, seperti
firman Allah, ‘Dan Kami pasti
akan menguji kamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
sampaikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar,
yaitu orang-orang yang apabila
ditimpa musibah mereka berkata,
sesungguhnya kami milik Allah
dan kepada-Nyalah kami
kembali,”(Al-Baqarah [2]:
155-156),” jelas Abu Ahid
sebagaimana dikutip Islam Online
(15/1/2009).
:: Harum Jasad Para Syuhada
Abdullah As Shani adalah anggota
kesatuan sniper (penembak jitu)
al-Qassam yang menjadi sasaran
rudal pesawat F-16 Israel ketika
sedang berada di pos keamanan di
Nashirat, Gaza.
Jasad komandan lapangan al-
Qassam dan pengawal khusus para
tokoh Hamas ini “hilang” setelah
terkena rudal. Selama dua hari
jasad tersebut dicari, ternyata
sudah hancur tak tersisa kecuali
serpihan kepala dan dagunya.
Serpihan-serpihan tubuh itu
kemudian dikumpulkan dan
dibawa pulang ke rumah oleh
keluarganya untuk dimakamkan.
Sebelum dikebumikan,
sebagaimana dirilis situs syiria-
aleppo. com (24/1/2009), serpihan
jasad tersebut sempat
disemayamkan di sebuah ruangan
di rumah keluarganya. Beberapa
lama kemudian, mendadak muncul
bau harum misk dari ruangan
penyimpanan serpihan tubuh tadi.
Keluarga Abdullah As Shani’
terkejut lalu memberitahukan
kepada orang-orang yang mengenal
sang pejuang yang memiliki
kuniyah (julukan) Abu Hamzah
ini.
Lalu, puluhan orang ramai-ramai
mendatangi rumah tersebut untuk
mencium bau harum yang berasal
dari serpihan-serpihan tubuh yang
diletakkan dalam sebuah kantong
plastik.
Bahkan, menurut pihak keluarga,
20 hari setelah wafatnya pria yang
tak suka menampakkan amalan-
amalannya ini, bau harum itu
kembali semerbak memenuhi
rungan yang sama.
Cerita yang sama terjadi juga pada
jenazah Musa Hasan Abu Nar,
mujahid Al Qassam yang juga
syahid karena serangan udara
Israel di Nashiriyah. Dr
Abdurrahman Al Jamal, penulis
yang bermukim di Gaza, ikut
mencium bau harum dari sepotong
kain yang terkena darah Musa
Hasan Abu Nar. Walau kain itu
telah dicuci berkali-kali, bau itu
tetap semerbak.
Ketua Partai Amal Mesir, Majdi
Ahmad Husain, menyaksikan
sendiri harumnya jenazah para
syuhada. Sebagaunana dilansir
situs Al Quds Al Arabi (19/1/
2009), saat masih berada di Gaza,
ia menyampaikan, “Saya telah
mengunjungi sebagian besar kota
dan desa-desa. Saya ingin melihat
bangunan-bangunan yang hancur
karena serangan Israel. Percayalah,
bahwa saya mencium bau
harumnya para syuhada.”
:: Dua Pekan Wafat, Darah Tetap
Mengalir
Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke
Gaza dalam rangka bergabung
dengan sayap milisi pejuang
Hamas, Brigade Izzuddin al-
Qassam. Ia meninggalkan Mesir
setelah gerbang Rafah, yang
menghubungkan Mesir-Gaza,
terbuka beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, pemuda yang gemar
menghafal al-Qur’an ini sempat
mengikuti wisuda huffadz (para
penghafal) al-Qur’an di Gaza dan
bergabung dengan para mujahidin
untuk memperoleh pelatihan
militer. Sebelum masuk Gaza, di
pertemuan akhir dengan salah satu
sahabatnya di Rafah, ia meminta
didoakan agar memperoleh
kesyahidan.
Untung tak dapat ditolak, malang
tak dapat diraih, di bumi jihad
Gaza, ia telah memperoleh apa
yang ia cita-citakan. Yasir syahid
dalam sebuah pertempuran dengan
pasukan Israel di kamp
pengungsian Jabaliya.
Karena kondisi medan, jasadnya
baru bisa dievakuasi setelah dua
pekan wafatnya di medan
pertempuran tersebut.
Walau sudah dua pekan meninggal,
para pejuang yang ikut serta
melakukan evakuasi menyaksikan
bahwa darah segar pemuda
berumur 21 tahun itu masih
mengalir dan fisiknya tidak rusak.
Kondisinya mirip seperti orang
yang sedang tertidur.
Sebelum syahid, para pejuang
pernah menawarkan kepadanya
untuk menikah dengan salah satu
gadis Palestina, namun ia
menolak. “Saya meninggalkan
keluarga dan tanah air dikarenakan
hal yang lebih besar dari itu,”
jawabnya.
Kabar tentang kondisi jenazah
pemuda yang memiliki kuniyah
Abu Hamzah beredar di kalangan
penduduk Gaza. Para khatib juga
menjadikannya sebagai bahan
khutbah Jumat mereka atas tanda-
tanda keajaiban perang Gaza.
Cerita ini juga dimuat oleh Arab
Times (7/2/ 2009)
:: Terbunuh 1.000, Lahir 3.000
Hilang seribu, tumbuh tiga ribu.
Sepertinya, ungkapan ini cocok
disematkan kepada penduduk
Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas
hilangnya nyawa 1.412 putra
putrinya, terobati dengan lahirnya
3.700 bayi selama 22 hari
gempuran Israel terhadap kota
kecil ini.
Hamam Nisman, Direktur Dinas
Hubungan Sosial dalam
Kementerian Kesehatan
pemerintahan Gaza menyatakan
bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi
lahir di Gaza. “Mereka lahir
antara tanggal 27 Desember 2008
hingga 17 Januari 2009, ketika
Israel melakukan serangan yang
menyebabkan meninggalnya 1.412
rakyat Gaza, yang mayoritas
wanita dan anak-anak,” katanya.
Bulan Januari tercatat sebagai
angka kelahiran tertinggi
dibanding bulan-bulan sebelumnya.
“Setiap tahun 50 ribu kasus
kelahiran tercatat di Gaza. Dan,
dalam satu bulan tercatat 3.000
hingga 4.000 kelahiran. Akan
tetapi di masa serangan Israel 22
hari, kami mencatat 3.700
kelahiran dan pada sisa bulan
Januari tercatat 1.300 kelahiran.
Berarti dalam bulan Januari
terjadi peningkatan kelahiran
hingga 1.000 kasus,” katanya
kepada islamonline.net (2/2/
2009).
Rasio antara kematian dan
kelahiran di Gaza memang tidak
sama. Angka kelahiran, jelasnya
lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun,
sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para
wanita dan anak-anak untuk
menghapus masa depan Gaza.
Sebanyak 440 anak-anak dan 110
wanita telah dibunuh dan 2.000
anak serta 1.000 wanita
mengalami luka-luka,” ungkapnya.
Subhanallah , Allahu Akbar ..
Wallahu a'lam bishawab.
#Semoga Bermanfaat ..

Sumber Page FB : BERANDA
KITA

Dunia aku

Banyak hal yang belum dan tidak dipahami di dunia ini. Menata kembali detik yang berlalu. Bagai pedang tajam yang menghujam diri. Hingga jatuh pada kehadiran sepi berbalut mimpi. Harapan jelas terus terajut dan menyatu. Bagai mencapai suatu keinginan baru. Menghangatkan ketika sudah terajut utuh, digunakan untuk menemani detik-detik selanjutnya.
Beberapa hari ini, aku memikirkan banyak hal. Tentang semua kisah yang menenggelamkanku pada kegelapan. Tentang kisah patah yang sulit untuk kusambung kembali.
Tentang penantian dan harapan yang tak kunjung berlabuh. Atau tentang tawa renyah, namun berbalut duri tajam yang membunuh hati.
Saat ini, aku terbaring dengan jari-jari yang terus menari menuliskan secara gamblang tentang keluh kesah diri. Jelas. Meratapi hari kosong tanpa ada sentuhan, pelukan erat atau kata mesra tentang kehidupan.
Menjalani hari seakan hanya sebagai kewajiban menuntaskan diri di muka bumi yang munafik ini. Mencari alibi agar terlihat suci. Senyum sana sini untuk mendapat puji. Berkata indah dan benar (katanya) agar memperoleh simpati. Atau mengeluarkan air mata sesuka hati untuk meraih empati. Memperlihatkan diri dengan segala bentuk hal yang dimiliki. Yang bertopeng kepercayaan diri. Berlagak sebagai Tuhan bagi diri sendiri. Keegoisan malah dianggap sebagai sahabat sejati. Kekayaan dan harta yang didapatkan malah hanya menambah koleksi benda mati. Yang tak akan ikut terkubur saat mata terpejam nanti.
Hidup ini panggung sandiwara. Seakan dialog dan naskah telah terbuat dan tersusun rapi. Skenario kehidupan yang terkonsep oleh Sang Sutradara Dunia. Dan selanjutnya pemeran yang berimprovisasi. Membuat bumbu-bumbu baru menghiasi jalannya cerita dan membuat akhirnya sendiri.
Saat ini, aku terbaring rapi dengan jemari yang tetap menari mengikuti alunan emosi mencurahkan semua dalam tulisan sederhana yang tak berarti. Kesadaran akan hidup dan mati. Ada dan tiada. Benar dan salah. Baik dan buruk. Serta pertemuan dan perpisahan. Tak membuat diri ini menyadari bahwa semua itu sama. Semua manusia di dunia, menjalani hal yang sama walau dengan cara yang tak persis sama. Kisah cinta pertama pada masa labil. Pertengkaran kecil tentang persahabatan yang tak hakiki. Perpisahan setelah perselingkuhan yang menciptakan benci. Atau tentang cinta yang tak terbalas atau memilih memendamnya rapat dalam hati. Kisah kehidupan semua serupa tapi tak sama. Hanya saja semua menjadi berbeda, di kala manusia tersebut yang membuatnya berbeda. Malam ini, saat kutuliskan semua ini. Aku juga memahami. Bahwa perbedaan bukan hal yang menciptakan benci. Persamaan bukan hal yang memperindah hari. Namun semua terajut dengan baik, ketika kita mampu menghargai. Menilai positif dari segala hal terkecil yang dimiliki orang lain. Menghargai arti kasih. Memberi tulus tentang kebahagiaan. Serta menggenggam erat sebuah rasa yang menyejukkan. Tulisan ini bukan hanya sekedar sapaan kecil untuk diriku sendiri. Namun lebih kepada suatu bentuk instropeksi diri. Setiap hari yang telah kekal menjadi masa lalu. Tak dapat kuputar kembali walau kukerahkan segala nyawa dan nafasku. 21 tahun berlalu. Aku yang saat ini menatap tajam pada keyboard peneman hariku ini. Adalah aku karena keputusanku kemarin. Aku yang menghujam hari untuk aku yang egois. Dan aku yang mencoba untuk terus memahami diriku sendiri. Dengan bantuan peran-peran manusia yang menjadi figuran dalam hidupku.
Begitu banyak maaf dan terima kasih yang harus kuucapkan dalam setiap celak kecil dalam segala sisi hidupku. Pada tubuh yang masih bertahan atas sikap zhalim dan penyiksaan yang selalu kulakukan demi memuaskan aktivitas keinginanku. Kepada hari yang terus kuhiraukan karena rasa santai berlebihan ketika melihat masih sangat banyak tanggal yang akan kulewati esok hari. Atau pada setiap orang yang pernah menjadi masa lalu, masa sekarang atau masa depanku nanti. Aku kini mungkin bukan aku yang dulu. Aku juga pasti bukan aku yang akan datang. Namun aku adalah aku, yang tetap akan berjalan pada poros kehidupanku. Dan akan menarik segala hal-hal yang kubutuhkan dalam atmosfer kehidupanku. Dengan alasan melengkapi buku harian kehidupanku. Hingga akhirnya, Tuhan memutuskan kebahagiaan yang berbeda dengan mengambilku ke sisi-Nya. Nanti. Dan aku tak akan sekedar jadi abu atau nisan yang tertulis di atas batu. Aku akan terukir lekat pada setiap hati orang yang pernah kutulis terang dalam buku harian hidupku. Amin. :)

Menunggu Terbukanya Hati

Bejo..
Sebuah nama yang sederhana
Namun jelas tak sesederhana arti rasa yang semakin berdebu ini

Bejo..
Bayang sering memperjelas ini
Mengiring dan menghanyutkan rasa semakin mendalam dan mengerti

Bejo..
Jika nanti terbukanya hati
Jangan sia-kan mimpi
Satukan cinta hingga nanti
Tak peduli egois mengikis hari
Hingga tulus yang menguasai
Dan bahagia menemani pasti




#sebenarnya ini puisi buat Puisi Gobel Awards 2012, tapi telat :(
jadi share di sini aja deh :)

Surat Untuk Dino

Jumat, 30 November 2012

Proses. Yah benar sekali. Proseslah yang membawaku kepadamu (lagi). Banyak hal yang belum kukatakan padamu. Tentang aku, hidupku dan hatiku. Aku bersyukur, kini waktu sedikit berpihak padaku. Dan membuatku sedikit memikirkan tentang roda kita. Tentang kisah yang begitu samar antara kita. Saat ini, aku menatap matamu penuh ketulusan. Dan berharap kau melihatku Dino. Lihat aku sebagai istrimu yang kau cintai.
Sedikit tentang celoteh kita seminggu lalu :
"Udah mau tidur belom No?" Tanyaku saat menatap wajah suamiku yang begitu terlihat lelah berkerja.
"Belom. Tidur sana duluan." Jawabmu cetus.
"Kenapa? Kamu kelihatan sangat lelah No. Mau ku pijat?" Tawarku sambil menyentuh pundak lelaki yang kucintai 10tahun ini dan menjadi milikku 3tahun ini.
"Aku bilang tidur, ya tidur sana. Ngapain sih sok repot!" Kini dengan nada tinggi dan menatap tajam pada mataku dengan mata seakan penuh benci.
"Baiklah."

Hanya secuil bukti nyata hubungan pernikahan kita.
Aku mengerti hatimu. Aku tahu, apa arti hadirku dalam hidupmu. Seakan benalu yang ingin kau buang segera. Seakan sampah yang sangat bau dan jelas tak berguna. Kau tak menginginkan hadirku yang tak kau harap. Setelah kau menemukan dia. Dan lebih memilih dia dibandingkan hubungan kita, yang dibina dengan banyak menguras hati, waktu, kesempatan, harapan, doa dan ketulusan. Bukan waktu singkat untuk menyerahkan seumur hidupku padamu. Namun ketika semua kupahami lebih jelas. Justru aku hanya akan mendapati, aku yang semakin terjerat dan tak bisa melepasmu. Walau dengan keegoisan hatiku.

Aku bagai seorang permaisuri yang tak dibutuhkan raja-nya. Maafkan aku. Maafkan aku Dino. Karena aku tak berhasil menarik hatimu (lagi) padaku. Dan maafkan aku yang masih berusaha bertahan. Untuk belajar menjadi istri yang baik bagimu. Walau yang kudapati tetap seperti ini.
Aku masih tersisa di bumi ini. Karena cintaku padamu. Setelah semua yang kumiliki di dunia ini terenggut dan musnah dalam detik. Saat kebakaran itu memusnahkan semuanya. Semua kenangan tentang keluarga yang membuangku saat kecil. Semua cinta dari Mbok Cici yang merawatku sejak kecil. Dan semua impian yang terkubur abu pada rumah itu.
Bertemu denganmu. Semangat baru dalam hidupku. Hingga aku mendapati cintamu (dulu). Jika aku pergi dari sisimu. Itu sesungguhnya bukan inginku. Namun keharusan bagiku. Untuk membahagiakanmu. Setelah 3tahun bersama. Kau tak pernah menatapku dengan cinta. Dan kini, aku mengizinkanmu mengejar cintamu. Jihan, sahabatku sejak kecil. Yang menjadi permaisuri-mu sejak 4tahun terakhir.
Aku tahu ini No. Aku tahu apa yang ada di hatimu. Walau kau tak mengeluh-eluhkan namanya di hadapanku. Aku tak pernah melihat pandangan cinta dari matamu padaku. Namun aku melihat itu. Ketika kau menatap Jihan. Raihlah Dia. Kejarlah kebahagiaanmu. Aku akan segera mengurus perpisahan kita. Jangan cemaskan aku. Aku sudah cukup tau dengan semua pilihanku. Aku bahagia. Sangat bahagia. Karena aku, telah berhasil memiliki jasadmu dalam 3tahun ini. Walau tanpa hatimu. Aku mencintaimu Dino. Dengan hidup dan MATIku. Aku mencintaimu hingga AKHIR hayatku. Maafkan aku. Semoga kau selalu bahagia.

"Maafkan aku Intan. Maafkan aku." Tangis Dino menatap seonggok tanah merah yang belum mengering setelah beberapa menit lalu mengubur telak jasad yang begitu tulus padanya 10tahun  ini.
"Maafkan aku Intan. Maafkan aku Dino."
"Seandainya aku mengerti arti rasa sakit yang ia rasakan saat mengetahui hadirmu dalam hatiku. Seandainya aku tak merasa bahagia saat dia menyerah dan mengizinkan kita bersama. Ia tidak akan mengakhiri hidupnya dengan membakar diri tepat di rumah yang sama dengan semua hidupnya yang telah menjadi abu. Aku mencintainya! Aku mencintainya!"
"Aku tahu No. Bersabarlah. Intan hanya ingin melihatmu bahagia. Karena ia begitu mencintaimu. Maafkan kami Intan. Kami mencintaimu."

Jihan memeluk erat Dino. Dan terus menangis. Menyesali keegoisan yang berhasil membunuh sahabatnya yang berpuluh tahun begitu mempercayainya.

Cinta dengan caraku

Kamis, 29 November 2012

Di pagi ini, di hari yang ditemani hujan sejak matahari masih enggan menampakkan dirinya. Aku masih terus memikirkan tentang hal yang kudapati kemarin. Sebuah pengakuan hati dan kejujuran diri. Bukan sebuah ikrar yang terkhianati. Atau bahkan hati yang tak bersahabat lagi.
"Aku seharusnya tau. Bahwa aku memang mencintaimu Intan. Bukan sekedar berharap menjadi pendengar setiamu. Menemani keterbatasan harimu. Atau penyemangat kala lelahmu. Aku ingin hal lebih dari itu. Ingin cinta bukan cinta yang terbatasi. Ingin hati yang tak terhakimi. Dan diri yang dengan tulus menemani. Tanpa meresahkan waktu akan mengakhiri. Aku ingin kau menjadi kekasihku. Menjalani hari yang terus memburu kisah kita. Menjadikannya satu. Dan mengukuhkannya dengan teguh suatu hari nanti. Ku harap kau mengerti Intan."

Bolehkah aku terus merekam kata itu dalam memori dan benakku? Hingga nanti, jika ku memang Dia miliki. Dia tak akan menyiakanku. Seperti ku yang slalu tersia-kan oleh masa lalu. Aku yang tergopoh-gopoh melalui waktu. Sendiri merajut semua (lagi) setelah aku merapikannya dengan indah (dulu). Aku hanya tak ingin merasakan sakit yang sama. Walau dengan orang yang berbeda. Suatu saat Kau akan pahami itu Bimo.
Aku mencintaimu dengan caraku sendiri. Aku mencintaimu dengan hati yang tak terbaca olehmu. Aku mencintaimu dengan segala hal yang aku miliki. Aku mencintaimu dengan waktu yang slalu kutempuh dengan mengingatmu. Aku mencintaimu dengan caraku. Meski Kau tak tau ini. Kini.

November-nya CiDo

"Kamu ngapain sih ci?"
Tanyaku dengan penuh penasaran. Setelah terus memperhatikan gerak-gerik aneh dan senyum nek lampir khasnya Cici.
"Mau tau aja sih!" Sambil mengedipkan matanya sebelah kanan. Persis kayak tingkah Bimo yang suka ngegodain Febri kalo lagi di acara gathring NBC Unsri.
"Kesambet jin-nya Jaja yah? Hush! Hush! Cepet sadar dong! Jin-nya Jaja kan sukses bikin Dia kesemsem. Dan lebih memutuskan menjadi jomblo ngenes. Serem tau!"
Ucapku sambil menarik-narik hidungnya Cici yang super duper mini.
"Gile loh! Hidung udah mau kadaluarsa. Masih aja di buat mainan." Sewot Cici sambil mengelus HiMi-nya (hidung mini).
"Aku jadian loh! Kasih selamet dong!" Sambung Cici.
"Hah? Cius? Cumpah? Benelan? Ah, jangan-jangan cuma alibi aja nih. Gara-gara tau Rido yang udah jomblo lumutan aja dapet pacar sekarang? Atau beneran patah hati karna dia lebih milih Fenny anak kelas Bahasa? Cie!"
"Enak aje huhu. Nggak kok. Beneran jadian ini. Setelah sekian lama. Setelah bermacam-macam rintangan hati. Setelah beribu pria ku tolak. Aku melabuhkan hatiku padanya. Si Master. Pangeran hatiku dari negeri Perahu Kertas. Hehe."
"Jijay bajay! Gak usah pakek lebay deh! Jadi Adrian? Ah kalo ini mah udah bisa di tebak."
"Lalala. Ini November terindah. So sweet banget deh bulan ini buatku." Kini tingkahnya sambil menjadi. Persis kayak ondel-ondel yang kurang makan dan nari balet.
"Ah payah! Kok pada jadian sih? Gak adil dong!"
"Suka-suka. Makanya jadian sana sama Mister-mu!"
"Mister siapa? Gak ada juga. Udah ah. Males. Tau gini gak akan kutolak yang kemaren-kemaren."
"Haha. Kemaren yang mana? Tahun kemaren maksudnya? Itu baru asli kadaluarsa buk!"
Setelah ucapan Cici ini. Aku terdiam membisu. Membayangkan segala hal yang terjadi. Dan mungkin akan datang nanti (drama dikit).
Mau tetap jomblo, atau akan dapet seseorang nanti. Semoga kita selalu bahagia aja.  Ini doa tulusku buat kita loh. Happy November buat Cici dan Rido. Beserta kami yang masih setia komitmen sendiri (alibi).

Hanya aku

Rabu, 28 November 2012

Aku masih ada
Berharap keadaan bersahabat
Menanti kini terasa pekat
Dan mengetat pada tirakat

Aku bertanya tentang arti penantian
Namun kenyataan membawaku pada perubahan
Keadaan zaman yang tak perduli kesetiaan
Perlahan hati di peluk erat keegoisan
Waktu membawa nikmat sesaat dan akhirnya kembali menyekat pikiran
Rindu seakan menghilang
Bersama detik yang terus meninggalkan
Matahari yang tetap setia berganti dengan bulan
Bintang yang kukuh menggenggam bulan
Semua sama
Hanya aku yang terlantar
Pada perubahan pengekuh mata
Hingga terpejam dan menyerah

Aku Ingin Pulang

Minggu, 18 November 2012

Sering kali aku berpikir di kala pagi. Mengapa Tuhan masih berbaik hati memberiku nafas, jantung yang berdetak, mata yang masih melihat dan waktu yang masih tepekat sikap yang kekanak-kanakan. Apa karena masih banyak hal yang harus kukerjakan? Namun sayangnya masih saja aku belum bergegas memanfaatkan waktu ini.
Sering kali aku berpikir. Mengapa Tuhan masih saja bisa memberikan matahari pada siangku yang ceroboh. Menghabiskan waktu percuma dengan kesantaian yang sia-sia. Dengan sikap semena-mena dan keegoisan pada diri sendiri.
Sering kali ku menatap bulan dan bintang. Menyadari Tuhan masih berbaik hati memberiku malam. Dan melihatku memejamkan mata lagi untuk beristirahat. Di kala ku menatap tangis mata ini. Ketakutan hati. Sadar akan waktu semakin memakan umurku. Sadar akan kesempatan yang semakin terkubur. Karena waktu yang memburuku.
Tuhan masih berkasih dengan memanjakanku pada dunia fana ini. Dunia yang kejam pada dirinya sendiri. Menatap wajah-wajah sendu para fakir miskin. Melihat dunia yang saling menyakiti saudara sendiri. Atau peperangan yang hanya memenangkan ke-syaitan-an tak berarti.
Tuhan, seandainya engkau tau. Aku ingin pulang. Ingin pulang ke rumah indah-Mu yang Engkau janjikan. Walau aku harus meraihnya dalam ketersiksaan neraka guna mensucikanku yang berdosa ini. Tuhan seandainya Engkau tau. Dunia hanya akan membuatku kembali terhanyut dalam keseharian yang semakin menjauh dari-Mu. Karena ketidakmampuanku menjaga hati dan diriku sendiri. Tuhan, pulangkan aku pada-Mu. Karena jika saat itu tiba. Ku tak akan pernah lagi mengharapkan atau sangat berharap pada hal-hal lain. Kecuali pada-Mu. Wahai Maha Mencintai.

Lentera Ini

Sabtu, 17 November 2012

Sebelumnya..
Aku terus menerka dalam gelap
Pekat terasa hingga tirakat
Aku menyadari arti sepi
Terpejam dari langkah pasti

Setelahnya..
Aku mencoba menata hati
Menemukan kembali
Lentera isi hati
Tentang cinta yang tak mati

Kini..
Aku memahami
Seberapa terang hidup ini
Genggaman keras di hati
Membawa indah
Lentera cinta abadi..
Hanya pada Ilahi..

Curhat dulu

"Long Weekend"
Yaahhh...
Ini long weekend. Tapi kenapa terasa begitu membosankan?
Masih banyak hal-hal yang harus dilakukan saat liburan seperti ini. Mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang terlewat oleh fitur pemberian Tuhan dalam menggenggam semua materi kuliah. Menyelesaikan beberapa deadline yang seharusnya sudah menjadi tumpukan naskah. Atau menyelesaikan membaca buku-buku yang telah di beli dengan uang hidup sebulan ini. Yang sukses membuatku berpuasa lebih banyak dibandingkan puasa senin-kamis.

Huh! Tapi sayangnya, sejak hari kamis lalu. Hanya sangat sebagian kecil yang kulakukan. Karena tubuh ini sedikit meronta meminta waktu untuk mengistirahatkannya. Hemmm.

Waktu yang tersisa 2hari lagi. Selasa udah mulai kuliah dan kembali menghadapi MID. Semoga tubuh ini bisa kembali bersahabat. Semoga.

#note :
Maafkan aku yah. Yang begitu tak mengerti kamu. Selalu egois dan melakukan apapun sesuka hatiku. Selalu memberi celah pada keinginan dan nafsu dalam mengejar sesuatu. Memanfaatkan semua waktu hanya untuk ambisiku. Terimakasih karena sudah bertahan sejauh ini. Dan sedikit merubah polamu yang sempat membuatku bosan dahulu. Kini kau lebih mengerti aku. Lebih memberiku semangat berarti karena rasa bersahabatmu. Tubuhku. Semangat!
^^

Hidup itu pilihan (x)

Selasa, 13 November 2012

"Kamu pernah dengar istilah *hidup itu pilihan*?"
"Sering banget. Dan menurut ku itu emang tepat."
"Kalo menurut ku belum tepat. Hidup itu bukan pilihan. Tapi hidup adalah keharusan. Dan mati sebagai batasnya."
"Kenapa begitu? Bukankah dalam hidup semuanya pilihan. Bukankah kita hidup juga karena pilihan orang tua kita?"
"Bena. Tapi sesungguhnya yang pilihan itu bukan hidup. Tapi prosesnya. Hidup bukan sekedar memilih. Namun menjalani dan menikmati. Setiap pilihan yang ada dihadapan setiap manusia. Adalah sebuah hal yang akan menentukan keterusan hidup mereka. Namun bukanlah hidup mereka. Pilihan hanya sekedar perantara atau bisa disebut jembatan dalam melangsungkan hidup. Orang memilih kaya atau miskin. Bukan karena hanya memilih. Namun menjalani agar bisa menjadi kaya. Atau pasrah dan menyerah dalam keadaan miskin. Atau sebaliknya orang kaya tetap menjaga dengan baik dan terus berkembang positif dengan kekayaannya. Atau malah berfoya-foya demi kesenangan hidup semata sehingga keterpurukan akan menemaninya. Jadi menurutku, hidup bukan pilihan. Tapi proses menjalani pilihan itu."
Setelah panjang lebar kami membahas tentang kehidupan. Aku mendapati sebuah hal di pelupuk mata ku. Sedikit hujan menetes begitu saja. Saat membayangkan sosok ibu yang terlanjur memilih menggantungkan hidupnya di atas sebuah tali setahun silam. Karena merasa menyerah dengan perlakuan ayah yang sama saja dengan membunuhnya secara perlahan.
"Itu bukan pilihanmu bu, tapi karena proses yang ibu alami. Dan proses itu menjadikan mati sebagai pilihan terbaik. Dan sayangnya ibu juga menjalani pilihan itu sebagai proses mati ibu. Semoga ibu menyesal disana."

Ganjil yang mengganjal

"Hei.. ngapain? Pulang yuk."
"Entar aku masih mau nunggu si Ehem." Sambil tersenyum sumringah ku berdiri tepat di belakang gerbang sambil menatap teliti setiap wajah yang melewati gerbang sekolah.
"Males ah, jangan nggak gila yah gara-gara tuh cowok. Nggak waras beneran kamu Juni."

Yuliani segera meninggalkan ku dengan penantian terindahku. Yuli emang yang paling cerewet menghadapi tingkah dan kebiasaan ku kalo lagi jatuh cinta. Udah kayak orang kesurupan plus ngeganja katanya (kepuyengan tuh).

Selang 5menit, sosok yang ku tunggu-tunggu hadir dengan segala kekhasan dan ke-cool-annya. Wow banget deh (kali ini pakek koprol itu wajib). Aku tatap dalam wajah dan matanya. Indah. Dan sempurna. Entah setan apa yang ngebuat ku jadi jatuh cinta sama nih cowok. Dan gila nya, aku udah nggak tahan nahan perasaan ini. Perasaan ini persis banget ma 'kentut'. Dikeluarin yah malu. Ditahan rasanya gak enak banget. Ngeganjal hati. Kalo gini terus bisa kena kanker hati (apa urusannya yah?)
Dan akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya ngobrol. Sekaligus memanfaatkan waktu buat nembak dia. Hari gini nunggu cowok duluan. Udah gak zaman dong. Emansipasi wanita (salah kaprah).
Walaupun masih terdapat segenap keraguan dalam hati. Keganjalan lebih tepatnya. Entah perasaan apa ini. Seperti ada yang aneh dan menyuruhku untuk lebih bersabar dan mengenalnya lebih dalam lebih dalam dari biasanya (udah kayak Romi Rafael aja nih). Namun sayangnya, perasaan menggebu-gebu ini mampu menjadi magnet yang membuatku bertekuk lutut.
"Boleh bicara sebentar?"
Yah ini kata pertama yang aku lontarkan sambil menatap wajahnya dekat.
"Iya. Ada apa Jun?"
"Ngobrol berdua yah?"
"Oh, ok. Kita kesana yah?"
Ia menunjuk ke sebuah bangku tepat di belakang pos satpam sekolah. Tempat yang cukup tepat untuk sekedar ngobrol. Tapi sangat tidak tepat buat acara penembakan seorang gadis cantik ini (abaikan).
"Kamu udah punya pacar?"
Kalimat pertama yang ku lontarkan guna melanjutkan misi ku. Dan tentunya setelah percakapan lain yang sedikit menjadi alasanku mengobrol.
"Punya. Tapi enggak disini. Diam-diam aja yah? Ini rahasia?"
Sentak aku terdiam membisu melemah melelah melesu melunglai (pokoknya apa aja yang penting aku patah hati sambil nangis dalam hati).
"Kenapa rahasia? Cewekmu anak mana? Cantik yah?"
"Tapi beneran gak akan cerita ke teman-teman kan? Aku sebenernya udah 3bulan backstreet."
"Hah? Yang bener? Sama siapa?"
"Janji loh rahasia? Janji gak akan teriak-teriak? Janji yah? Aku percaya kamu Jun."
"Iya."
Nih kata sebenernya mending nggak aku ucap deh.

"Aku 3bulan ini pacaran sama Rido. Dia cool banget Jun. Bikin kesemsem. Baik banget, plus perhatiannya itu loh. Aku aja kaget pas dia nembak. Ya ampun udah kayak mimpi chyyinn."

DDUUAARRR...!!!!!!
APA??? (sinetron dikit boleh dong). ini jelas harus bikin aku stress. Dan sekarang aku beneran mau nangis tau gak? Bahkan beneran bakal gila kayak yang Yuli bilang.

"Rido ketua kelas kita? Yang pemalu dan pinter banget nulis? Yang suka malu-malu kalo digodain sama Cici? Yang sahabatan ma Febri dan Bimo? Beneran?"
"Iya. Hehee rahasia loh Jun. Satu hal lagi. Sebenarnya Febri sama Bimo juga kok. Mereka malah udah 5bulan. hehee jadi  malu aku sama kamu Jun."
"Febri sama Bimo juga? 5bulan? Wow!. Iya-iya kok Ganjil. Semoga langgeng yah?"
"Makasih ya Juni. aku nggak nyangka kamu bisa jadi teman curhat mendadak gini."
Teman curhat pale lu. Aku stress tau? Pantesan ada yang ngeganjal di hati ini. Ternyata si Ganjil yang ngeganjal. Untung belom sempet nembak. Pulang ini harus cepat-cepat keramas pakek tanah tujuh kali plus mandi kembang tujuh rupa. Dan sejak hari ini. Aku putuskan untuk menghilangkan konsep emansipasi dalam tindakan pengakuan perasaan pada cowok. Titik.

Menunggu Sakit

Senin, 12 November 2012

"Masih disini Ci? Kenapa belom pulang?"
"Masih nunggu kamu Eza."
"Kenapa?"
Seketika wajah wanita yang selalu terlihat ceria dan senyum tulus itu menjadi serius seakan menyimpan beban berat. Sosoknya selalu menjadi penyemangat dan motivator kebanggaan ku. Wanita yang sangat aku andalkan. Sekaligus kekasih terbaik sepanjang hidupku. Segurat tanya besar mendarat di pusat pikiran ku. Tentang sebuah tatapan risaunya.
"Ada apa sayang? Kenapa kamu?"
Uci malah memilih berdiri dan berjalan dengan menarik pelan lengan ku. Lalu berhenti pada sebuah bangku, tepat di taman belakang kantor kerja ku. Dan sesungguhnya tempat inilah yang menjadi tempat sakral kami. Dimana pertemuan pertama, menghabiskan waktu bersama, memutuskan bersama dan hingga saat ini tetap menjadi tempat teristimewa. Ia duduk dan menatap dalam mataku.
"Kamu mencintai ku Za?"
"Apa kamu meragukan aku?"
"Tolong katakan Za."
"Iya. Lebih. Sangat. Dan selalu."
"Maafkan aku Za."
"Atas dasar?"
"Hingga kamu mencintaiku."
"Bahkan tidak terlintas di benak dan pikiranku Ci. Ada apa sebenarnya?"
"Jika suatu hari nanti. Aku tak berada di sisi mu lagi seperti saat kemarin atau saat ini. Atau mungkin aku akan berbeda menjadi orang yang tak kamu kenali lagi. Maafkan aku Za."
"Apa maksudnya Ci? Jangan membuat ku sakit mendengar ini !"
"Aku mencintai mu Za. Dalam setiap detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun-tahun ku. Aku mencintai mu dalam tidur dan sadar ku. Aku mencintai mu dengan ketidaksempurnaan ku dan keistimewaan mu. Dan selalu Za."
Seketika Ia berlari dan menuju mobilnya. Menghilang begitu saja. Sedangkan aku masih setia terduduk kaku di bangku ini. Kembali memikirkan setiap kata yang terucap dari bibir orang yang begitu berharga dalam hidup ku.
Seolah misteri besar hadir dalam hidup ku. Berbagai pertanyaan melesat cepat dalam pikir ku. Menumpuk dan tak dapat ku jawab satu pun. Semua nya bahkan membuat ku tak dapat lagi berpikir jernih. Segera ku ambil handphone ku dalam saku. Untuk menghubungi Uci yang mungkin masih dalam perjalanan, setelah meninggalkanku mematung di taman ini.
Namun, belum sempat ku menghubungi. Sebuah pesan email yang belum terbaca dari Uci beberapa detik lalu langsung terpampang jelas.
***dear my love
Aku tahu bagaimana cara mu menatap ku tadi. Aku tahu sebesar apa cinta mu. Aku tahu kecemasan apa yang mendera mu saat ini. Aku tahu, aku telah menimbulkan berjuta pertanyaan dalam benak mu.
Maafkan aku sayang. Sesungguhnya itu berada di luar keinginan ku.
Semua perlahan datang dan terus menggerogoti hidup ku. Semua perlahan merasuki jiwa ku dan membuat ku rapuh. Semua menerpa hati ku dan membuat ku tersedu terbisu.
Sebuah rahasia yang ku pendam dan membuat ku sakit terus menutupi ini dari mu. Sebuah hal yang ku yakini dapat membuat mu terluka. Maafkan aku sayang.
Sesungguhnya hal ini telah menjadi sahabat ku sejak setahun silam. Dan tak dapat lagi ku pungkiri. Akan membuat ku menghilang dari hidup mu.
Aku menderita Kanker endometrium.  Kata dokter Kanker endometrium merupakan
jaringan atau selaput lender
rahim yang tumbuh di luar
rahim. Padahal, seharusnya
jaringan endometrium melapisi
dinding rahim.
Sesungguhnya aku juga kurang mengerti penyakit apa ini. Bagaimana bentuknya. Dan mengapa ia menempel di tubuh ku. Yang aku tau, hal ini aku dapati tepat setahun lalu di aniversary 5 tahun kita. Maafkan aku yang mencoba menahan ini semua sayang. Dan sekarang, kamu membaca pesan  ini karena aku masih belum sanggup mengatakan semua nya dihadapanmu. Maafkan aku Za.
Beberapa minggu lalu. Aku sudah sepakat untuk mendonorkan mata dan jantung ku kepada 2 orang anak kecil yang membutuhkan di daerah bekasi. Beruntungnha aku bertemu mereka. Di saat aku ke jakarta 3bulan lalu.
Setelah operasi terakhir ini, dan kembali melihat perkembangan tubuhku. Aku akan kembali bersama mu Za. Baik dalam hidup atau mati, dalam keadaan yang sama atau berbeda.
Yang aku harap. Tunggu aku Za. Maksimal, hingga aku memberi kabar kepada mu. Terus doa kan aku. Walau aku telah membuat mu begitu sakit dan menderita saat ini atas semua kebohongan ku. Jangan pernah menyesal Za. Penyesalan dalam bentuk apapun. Aku mohon. Dengan segenap hati ku. Ku mohon jangan tinggalkan aku hingga aku menyatakan MENYERAH. Temani aku dalam setiap doa dan nafas mu Za. Karena aku mencintaimu dan sesungguhnya ingin selalu bersama mu.

Piiss bro :)
Maafkan aku ya Eza sayang.
Semoga Tuhan mendengar setiap doa dan usaha kita.
Amin..

Dan sekarang, apa yang akan ku lakukan? Apa ku harus menangis? Berteriak? Menyesal?
Tidak.
Walau terdapat luka yang sangat dalam hati ku. Aku akan menunggumu Ci. Aku sangat mempercayaimu. Aku yakin kali ini waktu tak akan kembali membuat mu menutupi semua dari ku. Aku akan ada disampingmu saat kamu melewati hal apapun dalam hidupmu. Aku selalu ada dalam hatimu. Dan kamu slalu ada dalam doa-doa ku. Aku menunggumu bagaimanapun keadaanmu. Aku menunggumu kapanpun kau siap hadir lagi dalam hidupku. Ini janjiku.

Selamat Ulang Tahun Emak

Senin, 05 November 2012

"Selamat Ulang Tahun.. selamat ulang tahun.. selamat ulang tahun Emak. Selamat ulang tahun.."

"Ini kado dari Lia ya Mak."

"Wah cantik Nak. Ini sangat mewah. Ini beneran buat Emak? Makasih Nak."

"Iya Mak. Emak orang terpenting dalam hidup Lia."

"Ini ulang tahun terspesial buat emak Lia. Seumur hidup emak. Emak belum pernah memiliki 1 perhiasan pun. Apalagi seindah ini. Luar biasa."

"Ini hasil kerja keras Lia, maaf ya Lia akan berhutang waktu dengan Emak."

"Maksud Lia? Tidak nak. Kamu jauh lebih berharga. Kamu telah memberikan waktu mu hanya untuk emak sejak kamu kecil."

Sebuah perhiasan dengan susunan berlian dan sebuah batu sapphire. Memang sangat indah dan berharga. Pantas untuk orang paling berharga dalam hidup ku. Apapun akan ku lakukan hanya untuk Emak.

Keesokan harinya, raut wajah emak terus bahagia. Menebar senyum dan terus menyentuh perhiasan satu-satunya yang ia punya.

"Maafkan aku mak" kata ku pelan dalam hati.

"Mak Lia berangkat kerja dulu yah. Kalung nya mau emak ajak jalan-jalan kemana?"

"Tidak Lia kalung ini mau emak kenakan kalau di rumah saja. Emak takut nanti di lihat orang terus dicuri. Jadi kalo emak keluar pasti emak simpan."

Ya sudah. Jaga diri emak baik-baik yah. Dan... maafin Lia ya mak kalau akhirnya Lia kembali berhutang waktu kepada emak. Maafkan Lia yang membuat emak terluka."

"Kenapa bicara seperti itu nak?"

"Tidak apa mak. Lia pergi yah?"

***

Sudah malam begini, Lia kemana? Kenapa tidak pulang seperti jam biasa nya yah?

Dengan kecemasan yang tulus. Emak berjalan gelisah dari ujung ruang kamar ke pintu gubuknya. Dan terus dilakukan berulang.

"Tok tok tok"
Suara ketukan ini sedikit mmbuat wajah mama menampilkan senyuman.

"Lia..."

"Maaf ibu, anda ibunya Lia?"
"Iya benar pak. Ada apa pak? Ada apa dengan Lia?"

Melihat seragam kepolisian yang dikenakan orang dihadapannya. Emak berfikir bahwa terjadi sesuatu pada Lia. Kini gurat kecemasan kembali mnghampirinya.

"Apa ibu menyimpan sebuah kalung dengan hiasan berlian dan batu sapphire?"

Dan tepat sekali. Kalung itu masih menempel indah di leher emak dengan begitu menantang.

"Maaf bu. Ibu harus mengembalikan kalung itu
Itu milih negara bu. Dan sekarang negara sedang mencarinya. Lia sekarang berada pada kami. Dan kami tahan karena kasus pencurian ini. Kami harap ibu bisa bekerja sama."

Emak yang mendengar semuanya. Terlemas kaku dan meronta-ronta menangis.
"Mengapa Lia melakukan semua ini. Mengapa?"

Sebuah pertanyaan yg tidak bisa dijawab oleh siapapun kecuali Lia.

Segera emak serahkan kalung itu dan meminta pada petugas untuk mempertemukan mereka.

"Lia..."
"Hah? Emak? Kenapa disini?"

Sentak saja emak langsung menampar anak yang begitu ia sayangi sambil menangis dan dengan gurat marah.

"Apa yang kamu lakukan nak? Apa maksud semua ini?"

"Maafkan Lia mak. Seumur hidup Lia. Lia belum pernah membahagiakan emak. Lia ingin melakukan itu. Walau hanya dalam hitungan jam."

"Bodoh kamu nak, bodoh kamu !. Emak bahagia bila bersamamu. Harta paling berharga adalah kamu. Sekarang apa yg kamu lakukan?"

"Maafkan Lia mak. Lia berhutang waktu mulai saat ini kepada emak."

Tiba-tiba pelukan hangat emak membuat ku terlemas dan menyesal.

"Hidup kita memang susah nak. Kita hanya manusia dengan keterbatasan materi. Tapi kita tetap kaya nak. Kita kaya karena kita bersama. Kita bahagia karena kita bersama. Dan sekarang kamu bukan beri kebahagiaan kepada emak. Tapi kamu telah merampas kebahagiaan itu nak. Ingat itu."

Kata-kata ini begitu menghujam ku. Dan kini aku hanya bisa tertunduk. Hanya airmata yang menghujani ku saat ini.

"Selamat ulang tahun Mak. Aku berhutang waktu padamu"
Kulapaskan pelan dengan nada yang berat sambil menatap kedua matanya yang basah."

>>Kebahagiaan bukan untuk dikejar. Namun disadari. Kebahagiaan bukan milik orang yang kaya atau bertahta. Tapi milik orang-orang yang bersyukur dan tulus. Kebahagiaan berada ditangan orang-orang yang menghargai setiap miliknya dan memiliki setiap nafas orang-orang yang mencintainya.
Semoga bermakna :)

Selamat ulang tahun Unsri :)

Sepucuk surat impian

"Sebuah hadiah kecil ini semoga mampu menambah sedikit kebahagiaan dalam hidup mu"

From Mr.Enjoy

Sepucuk surat yang diletakkan pada kantong boneka micky mouse setinggi separuh tubuhku selalu menjadi teman ngobrol hari-hari ku di kamar. Boneka yang berharga dari orang yang berharga sepanjang hidup ku.

Memiliki sesuatu hal yang tak pasti, namun hati ini sama sekali bukan musuh ku. Semua telah berlalu 7 tahun. Walau tidak ada 1 pun kenangan yang lepas dari pikiran ini. Bagi ku Dia bukan sekedar masa lalu yang berdebu dan hilang di makan waktu. Bukan juga sebuah kesalahan atau kenangan yang dapat ku buang. Namun Dia merupakan bagian terindah dalam hidup, punya tempat yang berbeda dan istimewa dibandingkan tempat istimewa lainnya. Tersusun rapi, indah dan terpajang cantik. Membuat ku terus terjaga dan menjaga.

Semua ini menggerakkan tangan ku untuk membuat sebuah kenyataan.

"Aku tidak tahu bagaimana kau sekarang. Apa kesibukanmu, apa kau masih mengingatku ataupun bagaimana kau menjaga dan hatimu. Bahkan siapa yang berada disampingmu dan menggenggam tanganmu dengan kukuh sekarang. Yang selalu aku tahu, aku masih berada ditempat yang sama dan diruangan yang sama dimana kau dapat menemukanmu dengan mudah. Aku masih berusaha menjaga semua untuk penantian yang mutlak. Hingga waktu yang menjawab itu kamu atau malah seseorang yang istimewa lainnya."

From Mrs.Galau

Ditempat yang sama, 5 november 2012

Lirik Lagu Avril Lavigne – When You’re Gone (Album The Best Damn Thing)

Rabu, 31 Oktober 2012


I always needed time on my own
I never thought I’d need you there when I cry
And the days feel like years when I’m alone
And the bed where you lie
is made up on your side
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
When you’re gone
All the words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you
I’ve never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
And when you’re gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you
We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah Yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you here with me
Yeah
When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
When you’re gone
The words I need to hear will always get me through the day
And make it OK
I miss you 

Lirik Lagu Terjamah Yang Lain - Sheila On 7


Seiring meredupnya lilin
Mencari tahu akhir jalanku
Selepas sinar senja punah
Perlahan sakit hatinya mati

   apa yang kan terjadi
   pastinya kan terjadi
   biar waktu yg menghakimi
   dan aku akan terus bertahan
   mengharapkannya, menantikannya
     my dear, isyah
     apa yang kau dengar
     saat angin menyentuh hatimu
   apa yang kan terjadi
   pastinya kan terjadi
   biar waktu yg menghakimi
   dan aku akan terus bertahan
   mengharapkannya, menantikannya
   walau pedihnya tak tertahankan
   melihatnya terjamah yang lain

Musuh Diri




Tata rapi keadaan diri
Melemah jiwa
Yang tak ramah pada hati
Bergulir hari yang menemani
Berkutat pada musuh sendiri

Airmata bergemuruh
Menjadi wakil jelas
Teriakan yang tak  terdengar
Bagai bisu membungkam

Lemah...
Terbungkus kelelahan
Lumpuh berada di permukaan
Menyeret diri hingga terluka membekas

Lantas..
Apa ku harus berhenti?
Dan kenapa ku memilih bertahan?
Atau mati akan jadi pilihan?
Aku menjadi musuh bagi ku
Saat ini....
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS