Sering kali aku berpikir di kala pagi. Mengapa Tuhan masih berbaik hati memberiku nafas, jantung yang berdetak, mata yang masih melihat dan waktu yang masih tepekat sikap yang kekanak-kanakan. Apa karena masih banyak hal yang harus kukerjakan? Namun sayangnya masih saja aku belum bergegas memanfaatkan waktu ini.
Sering kali aku berpikir. Mengapa Tuhan masih saja bisa memberikan matahari pada siangku yang ceroboh. Menghabiskan waktu percuma dengan kesantaian yang sia-sia. Dengan sikap semena-mena dan keegoisan pada diri sendiri.
Sering kali ku menatap bulan dan bintang. Menyadari Tuhan masih berbaik hati memberiku malam. Dan melihatku memejamkan mata lagi untuk beristirahat. Di kala ku menatap tangis mata ini. Ketakutan hati. Sadar akan waktu semakin memakan umurku. Sadar akan kesempatan yang semakin terkubur. Karena waktu yang memburuku.
Tuhan masih berkasih dengan memanjakanku pada dunia fana ini. Dunia yang kejam pada dirinya sendiri. Menatap wajah-wajah sendu para fakir miskin. Melihat dunia yang saling menyakiti saudara sendiri. Atau peperangan yang hanya memenangkan ke-syaitan-an tak berarti.
Tuhan, seandainya engkau tau. Aku ingin pulang. Ingin pulang ke rumah indah-Mu yang Engkau janjikan. Walau aku harus meraihnya dalam ketersiksaan neraka guna mensucikanku yang berdosa ini. Tuhan seandainya Engkau tau. Dunia hanya akan membuatku kembali terhanyut dalam keseharian yang semakin menjauh dari-Mu. Karena ketidakmampuanku menjaga hati dan diriku sendiri. Tuhan, pulangkan aku pada-Mu. Karena jika saat itu tiba. Ku tak akan pernah lagi mengharapkan atau sangat berharap pada hal-hal lain. Kecuali pada-Mu. Wahai Maha Mencintai.
Aku Ingin Pulang
Minggu, 18 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar