Penyekapan Berencana

Senin, 11 April 2016

"Lepaskan aku! Siapa kamu? Apa salahku?!"
Teriak Rima dengan amarah ketika mendapati tubuhnya telah terikat kencang di kursi. Dan seorang lelaki tinggi bertubuh tegap dengan topeng hitam menatapnya.
"Cepat lepaskan aku!" teriak Rima lagi sambil berusaha menggerakkan tubuh sekuat tenaga.
Lelaki itu hanya diam dan meninggalkannya.

Tak lama, Rima langsung bergegas mencari cara untuk melepaskan diri. Ia menatap sekeliling. Tak sia-sia. Ia mendapati sebuah ujung kayu yang terlihat sedikit tajam.
"Gubrak!"
Ia jatuhkan saja tubuhnya tanpa ragu ke sisi kiri. Agar bisa perlahan mengesot dan menggapai kayu itu. Rasa sakit tak begitu ia rasakan. Cepat ia gesekkan tali yang terikat di tangannya dengan kayu itu. Sambil terus menatap pintu. Berdoa agar Tuhan menyelamatkannya. Dengan penuh ketakutan. Ia terus menggesekkan tali itu. Hingga... terlepas.
Bergegas ia melepaskan tali di kakinya. Dan berlari menuju pintu keluar dengan pelan. Mengintip. Dan...
"Cut!"
Seseorang berteriak kencang dari sisi kanan. Saat ia menoleh. Ada lelaki bertopeng dan beberapa orang di situ. Tak lama ada cahaya sangat terang dan Rima pingsan.
*
Dua hari kemudian...

Sekilas berita...
"Lelaki berinisial P telah ditangkap oleh Pihak Kepolisian dengan tertangkap tangan. Menahan 20orang. Diantaranya satu wanita mengandung, anak-anak, remaja, wanita dan pria dewasa, dan usia lanjut. P dan para karyawannya selama ini melakukan uji coba dengan berbagai hal tragis. Mulai dari penculikan, pemerkosaan, hingga pembunuhan. Sejauh ini diketahui telah ada satu korban meninggal dunia. Dan yang lainnya luka-luka.
" Menciptakan film dengan begitu natural. Itu impian kami. Jadi saya tidak menyesal karena menciptakan maha karya yang akan membuat kalian menyaksikan keistimewaan dan keasliannya, tanpa kebohongan atau dibuat-buat dari para aktor dalam film kami."
Begitulah jawaban P saat sejenak sebelum di bawa ke dalam sel."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS