Ada apa dengan cinta?

Selasa, 18 September 2012

Cinta adalah kata-kata yang bercahaya,
ditulis oleh tangan yang bercahaya,
di atas lembaran yang bercahaya.
(Khalil Gibran)

Memperlakukan cinta, sepertinya hal yang menarik untuk dibahas. Bagaimana cara kita memperlakukan cinta. Atau jangan-jangan ada yang tidak punya cinta?? kalo yang ini beda masalahnya. Sedikit berbagi cerita, saya pernah memiliki teman yang tidak merasa jatuh cinta. Bahkan rasa simpati sekalipun terhadap lawan jenis. Semua hal ini bisa terjadi, berawal dari sebuah trauma karena ia pernah disakiti laki-laki dan itu sangat membekas di hatinya hingga saat ini. 
Selama ini, ia tidak pernah menganggap itu masalah yang besar bagi dirinya. Dan ia merasa hidupnya tetap nyaman-nyaman saja. Tetapi berbeda jika ia dihadapkan dengan seorang Psikiater. Dengan rasa prihatin dan sangat peduli, Psikiater itu mengatakan bahwa teman saya tersebut harus diterapi hingga tuntas, sampai ia mampu menerima laki-laki dalam kehidupan selanjutnya. Dan tentu saja hal ini tidak dapat dilalui dengan mudah.
Kalo gini udah Gawat kan? Nah hal inilah yang menimbulkan pertanyaan "Ada apa dengan cinta?"

Cinta itu fitrah. Bagi setiap makhluk Allah, bukan hanya bagi kita manusia. 
"Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). ( Ali Imran : 14)

Pada firman tersebut Allah telah menunjukkan arti cinta sebenarnya. Sebagai cinta dari Allah kepada ciptaan-Nya. Dan hal ini merupakan suatu karunia yang luar biasa. Salah satu yang membedakan antara manusia dan binatang bukan hanya adanya akal saja, tetapi juga dalam hal memperlakukan cinta. Oleh karena itu, manusia pastinya lebih mampu mengelola cintanya. 
Reaksi cinta akan terasa bisa dimengerti jika objek cinta hanya bertumpu pada orang tua, anak, saudara, dan sebangsanya. Yang jadi hal rumit adalah jika cinta yang berobjek pada wanita dan lelaki. Kalo hal yang satu ini, Masyaallah rumitnya. Karena hal ini rumit , tidak jarang kitapun akan mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan konyol terhadap diri kita sendiri. " Kenapa harus ada cinta jika ia membuatku menderita?" atau " Kenapa harus bertemu dengan Dia, jika keberadaannya membuatku sengsara?" atau mungkin yang lebih kacaunya lagi "Ya Tuhan, bagaimana cara membunuh cinta yang ada pada diriku sebelum aku membunuh diriku sendiri?" Na'udzubillahi min dzalik!.

**************************************continue*************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS