Hingga saat ini masih banyak insan yang merasa sulit menyeimbangkan antara kepentingan duniawi dan agama. Tidak jarang kita masih sulit atau merasa bingung dalam memutuskan atau memecahkan permasalahan hidup. Masalah tersebut menjadi lebih berat serta menyulitkan, terutama dalam situasi peradaban dunia barat seperti saat ini. Dengan budaya barat yang semakin mengental dalam setiap manusia, tentu saja kehidupan manusia itu akan perlahan berubah dan melekat dalam dirinya.
Kalangan Muda sering kali merasa yakin bahwa budaya "Barat" menjadi figur teladan bagi mereka dan membuat agama yang merek anut memudar dengan proses kehidupan yang mereka jalani. Begitu banyak budaya barat yang menjadi desakan duniawi pagi para manusia. Dan dari setiap budaya itu, akan semakin menjauhkan hidup jauh dari agama. Allah. SWT berfirman :
" Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi saudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." (Ali Imran : 103)
dalam riwayat ini telah jelas, bahwa "Apabila seorang hamba ingin diampuni dosanya, maka ia akan memberi syafa'at kepada saudara-saudaranya"
Islam telah menjelaskan secara gamblang tentang arti persaudaraan, bukan dalam bentuk keacuhan, kemunafikkan, kebohongan ataupun keegoisan. Tentang kesuksesan seorang hamba dalam bersaudara dan mengasihi, bukan hanya di duniawi. yang tentu saja berkebalikan dalam konsep budaya barat. yang lebih fokus pada kehidupan material, dan kesuksesan duniawi.
Menjadi Pribadi yang Dicintai
setiap insan pasti pernah merasakan cinta. Cinta Orang tua kepada anaknya, Cinta adik kepada kakaknya dan sebaliknya, cinta guru pada murid nya. Cinta sepasang suami istri, cinta antar saudara dan teman. dan tentusaja cinta kepada Allah dan Rasul-rasulNya dan sebagainya.
Dalam Ma'tsurat al-Hukmi disebutkan
"Langkah pertama dalam berteman adalah perkenalan, kemudian menyukai. Setelah itu bersatu, baru kemudian bergaul. Kemudian muncul rasa cinta yang dilanjutkan dengan rasa persaudaraan (ukhuwah).
Juga Yahya bin Khalid al-Barmaki pernah berkata :
"Jika Anda menyukai seseorang tanpa suatu sebab tertentu, maka carilah kebaikkannya. Dan apabila Anda membencinya tanpa suatu sebab tertentu, maka jauhi kejahatannya"
Rasa cinta dan suka dalam hal ini "kunci" bagi kebaikan dan kebajikan. dimana kunci itu mampu mengantarkan kita pada ukhuwah yang sejatinya. Bukan kepura-puraan atau kemunafikan. "Persaudaraan" merupakan tingkatan paling tinggi dalam interaksi seorang manusia kepada manusia yang lainnya. Maka dari itu, Mulailah..! Jangan malu ataupuntakut. Adakah manusia yang tidak senang jika Anda mengulurkan persaudaraan padanya??
Cinta dan suka merupakan "anugerah sang Ilahi". Tidak ada sebab yang mampu secara jelas kita dapatkan, namun hal itu bercampur dengan hal-hal terpuji yang telah diberikan Allah SWT kepada kita. Ali bin Abi Thalib r.a pernah mengatakan "Pergaulilah orang-orang mukmin dengan hatimu, dan pergauilah orang yang bejat (berdosa) dengan akhlakmu."
Lakukan dengan TULUS..
dan selanjutnya biarkan Allah yang membantu kita..
Allahu'alam..
Semoga bermanfaat :)
Sumber : Menjadi orang yang dicintai karya "Ahmad mahmud faraj"
Like This ^^
BalasHapusmakasih yuk :)
BalasHapus